Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Bakso cret

Pak adrianus mencret-mencret setelah makan bakso bikinan siswa smp katolik di pemangkat yang sedang praktek pkk. buntutnya nilai ujian mereka dikurangi satu angka. yang 7 orang tidak diluluskan.

1 Agustus 1987 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PAK Guru Adrianus harus menanggung malu. Dalam perjalanan ke Pontianak, 170 km dari Pemangkat, Adrianus tak kuasa menahan desakan "jalur belakang". Guru SMP "Amal dan Kurban" di Pemangkat, Kalimantan Barat, itu sepanjang hari mencret terus. Sejumlah siswa kelas III SMP Katolik itu, suatu hari, berpraktek PKK (Pendidikan Kesejahteraan Keluarga): bikin bakso. Sebagian hasil praktek itu dimakan guru-guru. Tapi sebelum dilahap, ada seorang siswa mengingatkan kemungkinan bakso olahan mereka itu bisa menimbulkan mencret. Dikira ucapan itu hanya main-main, tapi itulah yang dialami Pak Adrianus. Kepala Sekolah, A.G. Sario, marah. Ia menganggap kejadian sehari sebelum Pemilu di April lalu itu sengaja untuk mencelakakan para guru. Dengan ancaman tak boleh ikut Ebtanas, akhirnya kelompok "nakal" yang membuat bakso itu mengaku. "Kami memberi makanan sisa kepada para guru," kata Rusina kepada Djunaini K.S. dari TEMPO. Buntutnya justru tak sedap. Untuk setiap mata ajaran yang diuji, hasilnya dikurangi satu angka. Semua pihak setuju -- juga orangtua mereka. Setelah hukuman diterapkan, malah Rusina bersama enam konconya yang selama ini dikenal murid-murid pintar tak lulus ujian. Dan ini diramaikan koran setempat, hingga jadi perhatian Kanwil Departemen P dan K di sana. Bahkan, kepolisian turun tangan, karena diduga kepala sekolah itu "balas dendam". Tapi, bulan lalu perkaranya ditarik kembali. Pimpinan sekolah tadi menjelaskan: angka murid-murid itu melorot karena ada kaitannya dengan mencretnya Pak Adrianus, yang ketika Pemilu itu hendak memberi suara ke Pontianak. Sedangkan Rusina Oktober nanti mesti ikut ujian lagi, untuk ambil ijazah. Kini ia melanjutkan sekolahnya di salah satu SMA di Pontianak, walau di semester terakhir angkanya: 5,9.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus