Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bencana banjir melanda berbagai kawasan Tanah Air sepanjang pekan lalu. Kondisi terparah dialami Langkat, Sumatera Utara, setelah air bah menerjang 12 kecamatan sejak 20 Desember. Seluruhnya sepuluh orang tewas menjadi korban dan sembilan lainnya hilang. Selebihnya, 17 ribu jiwa mengungsi ke daerah aman. Tamu tak diundang itu juga merusak 11 ribu hektare lahan pertanian. Masih di Pulau Sumatera, lima kecamatan di Riau juga kebanjiran dan menyebabkan sekitar 7.500 warga terisolasi.
Di Jawa Barat, Sungai Citarum dan percabangannya unjuk kekuatan dengan menggenangi empat kecamatan di Bandung Selatan. Sedangkan di Tangerang, lebih dari 1.000 rumah di tiga kecamatan terendam air luapan Sungai Cisadane yang membobol tanggul.
Bergeser ke timur, banjir membawa batu-batu besar puncak Gunung Merbabu, Boyolali, ke arah bawah. Seorang warga desa, Ny. Suprah, 60 tahun, tewas terseret hingga 12 kilometer dari rumahnya. Sedangkan dari lereng Gunung Merapi, banjir lahar dingin telah menjulur hampir 20 kilometer dari puncak. Dua jembatan di wilayah Sleman pun jebol.
Dari Kalimantan dilaporkan jalan utama dari Palangkaraya ke sejumlah wilayah di Kalimantan Tengah putus sejak dua pekan lalu akibat luapan Sungai Kapuas dan Sungai Murui. Badan Koordinasi Bencana Nasional menengarai keadaan lebih buruk bisa terjadi pada Januari dan Februari jika tak diwaspadai aparat terkait. ”Sekarang ini baru sepertiga curah hujan,” kata Kepala Pelaksana Harian Bakornas, Syamsul Ma’arif.
Pollycarpus Bebas
Natal membawa berkah bagi Pollycarpus Budihari Priyanto. Setelah mendekam lebih dari 12 bulan di penjara, pilot Garuda itu akhirnya menghirup udara bebas, Ahad pekan lalu. Polly adalah terpidana dalam kasus pemalsuan dokumen perjalanan penerbangan pesawat Garuda, pada 2004. Pollycarpus bebas setelah mendapat remisi dua bulan. ”Dia mendapat remisi umum susulan,” kata juru bicara Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Departemen Hukum dan HAM, Akbar, di Jakarta.
Remisi itu menjadi puncak dari seluruh berkah yang ia terima sebelumnya. Suami Josephina Hera tersebut sebelumnya dinyatakan oleh majelis hakim PN Jakarta Pusat terlibat dalam kasus pembunuhan aktivis hak asasi manusia, Munir, pada 6 September 2004 di atas pesawat Garuda. Saat itu Hakim memvonisnya 14 tahun penjara.
Namun, Mahkamah Agung dalam putusan kasasinya menyatakan Polly tak terlibat. Dia ”hanya” terbukti bersalah memalsukan dokumen perjalanan, hingga hukumannya dikorting menjadi dua tahun. ”Pollycarpus mendapat remisi karena berkelakuan baik dan telah menjalani dua pertiga masa hukuman,” kara Akbar.
Maria Eva Jadi Tersangka
Polisi pekan lalu menetapkan Maria Eva, artis dangdut yang merekam adegan intimnya dengan mantan anggota DPR Yahya Zaini, sebagai tersangka. Kepala Unit Kejahatan dan Kekerasan Polda Metro Jaya, Komisaris Hendro Pandowo, mengatakan Maria menjadi tersangka berdasarkan fakta hukum, yakni pengakuannya sebagai perekam video itu dan menawarkannya kepada beberapa orang untuk mempublikasikan.
Sebelumnya, Maria sudah diperiksa dua kali oleh penyidik Polda Metro Jaya. Pemeriksaan pertama terkait dengan tersebarnya video mesum. Dan yang kedua berdasar pengakuan Maria mengenai aborsi kehamilannya akibat hubungan intim tersebut.
Selain Eva, polisi juga memeriksa lima orang saksi. Sedangkan Yahya baru diperiksa satu kali pada 18 Desember.
Polisi menjerat Maria dengan Pasal 282 KUHP tentang tindak kesusilaan. Jika terbukti, Maria diancam hukuman penjara satu tahun enam bulan. Namun saat ini Maria tidak ditahan karena polisi belum memastikan apakah penyebaran video itu disengaja atau tidak.
Petugas Gagalkan Penyelundupan Emas
Petugas Bandara Supadio, Pontianak, berhasil menggagalkan usaha penyelundupan 25 emas batangan, Senin pekan lalu. Aparat keamanan menduga dua anggota Tentara Nasional Indonesia dari Angkatan Udara, yakni Pratu To dan Praka Bo, terlibat dalam aksi tak elok itu.
Adalah Tk, 56 tahun, dan Jun, 32 tahun, yang tertangkap tangan membawa emas seberat 28 kilogram tersebut. Tk kepergok membawa barang berharga itu yang disimpan dalam koper dan diselubungi jaket mirip kepunyaan anggota TNI. Sedangkan Jun, adik kandungnya, membawa sisanya dalam rompi jaket.
Jun mengaku dibantu dua anggota TNI-AU saat meloloskan emas batangan ke dalam bandara. Sebagai penjaga keamanan bandara, kedua petugas itu berhasil menyelipkan koper dan tas tanpa melalui alat deteksi logam. Di ruang dalam, barang senilai Rp 4,5 miliar itu diserahkan kembali kepada Tk dan Jun. Polisi Militer Angkatan Udara kini tengah menyelidiki keterlibatan dua orang anggotanya itu.
KRI Ringkus Penyelundup BBM
Gara-gara mematikan mesin saat di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia, sebuah kapal tanker tertangkap basah hendak menyelundupkan bahan bakar minyak (BBM), Jumat pekan lalu. Kapal berbendera Singapura itu diawaki empat orang Indonesia dan empat warga Thailand.
Kejadian bermula ketika tanker itu mematikan mesin saat berada di Laut Arafura, Maluku, yang masuk ZEE. Kapal Republik Indonesia Untung Surapati, yang tengah berpatroli, mendekat dan menemukan delapan ton BBM di dalam tanker. Kapten Laut Ali, Kepala Penerangan Lantamal Kupang, menyatakan dalam aturan pelayanan internasional sebuah kapal dilarang mematikan mesin di ZEE, ”Kecuali ada kerusakan.”
Berdasar pemeriksaan, BBM itu hendak dibawa ke Papua. ”Tetapi, tujuannya untuk apa dan mengapa mesin kapal dimatikan belum diketahui,” kata Ali. Kapal itu kini diamankan di dermaga Pangkalan Utama TNI-AL Wilayah Tenau, Kupang. Sedangkan awaknya dilarang meninggalkan Nusa Tenggara Timur.
Ratusan TKI Dipulangkan
Pemerintah Malaysia memulangkan ratusan tenaga kerja Indonesia (TKI), Selasa pekan lalu. Kepala Bagian Monitoring dan Evaluasi Direktorat Bantuan Sosial Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran Departemen Sosial, Pudak Bektiwidar, mengatakan pemulangan 498 TKI itu merupakan bagian dari rencana Malaysia mengirim balik 35 ribu TKI hingga akhir tahun ini. Pemerintah negeri jiran beralasan para TKI tersebut tidak memiliki dokumen yang jelas.
Dengan pemulangan ”kloter” terakhir itu, seluruhnya sudah 23 ribu TKI yang ”didepak” ke Indonesia sejak awal Januari lalu. Rombongan terakhir ini dipulangkan melalui Batam, Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, dan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Ketiga titik itu dipilih karena sebagian besar TKI berasal dari Jawa Timur, Makassar, dan Nusa Tenggara Barat.
Untuk memperlancar kepulangan TKI, Departemen Sosial telah menganggarkan dana Rp 16 miliar. Uang itu digunakan untuk pengantaran TKI hingga ke tempat asal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo