Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Banjir Jakarta, Cerita Warga Jatipadang Usai 4 Kali Tanggul Jebol

Hujan deras pada Senin malam membuat sebagian warga Kelurahan Jatipadang rela melek semalaman karena khawatir dengan ancaman banjir Jakarta.

12 Desember 2017 | 15.23 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sudin tata air bersama dinas-dinas lainnya membangun tanggul yang jebol di kelurahan Jati padang, Jakarta, 12 Desember 2017. TEMPO/Maria Fransisca.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hujan deras pada Senin malam membuat sebagian warga kelurahan Jatipadang, Jakarta Selatan, rela melek semalaman karena khawatir dengan ancaman banjir Jakarta, yang bisa terjadi tanpa permisi.

Hal tersebut dilakukan karena tanggul Kali Pulo di RW 6 jebol. Salah satunya Ibu Mila. Sebagai kader RT, ia tidak hanya mengurus rumahnya yang terkena banjir, tapi juga membantu warga.

Baca: Jakarta Dilanda Banjir, Anies Baswedan: Saya Bertanggung Jawab

"Saya belum tidur dari semalam. Begitu lihat air surut, langsung rumah dibersihkan sampai pukul 03.00 dinihari. Sebab, kalau dibiarkan kering di dalam, air susah dikeluarkan," katanya kepada Tempo di Jatipadang, Jakarta Selatan, Selasa, 12 Desember 2017. "Tinggi air sedada saya, kira-kira satu meter lebih (saat banjir)."

Menurut Mila, kejadian tanggul jebol sudah yang ke empat kali dalam satu bulan. "Ini jebol yang ke empat kali dari bulan November 2017. Kronologinya, kali ini dulunya enggak banjir. Karena banyak rumah di bibir kali, terjadi penyempitan kali," ujarnya.

"Debit air yang ada tidak bisa ditampung luas kali yang sekarang. Karena beratnya air, lalu terjadi penjebolan tepi kali. Tempat kami kali sudah lebar sekitar 3 meter, (sementara) di bawah sana terjadi penyempitan, cuma 1 meter. Karena air tidak lancar penyebabnya," ucapnya.

Bahan pembuatan tanggul yang seadanya ditengarai sebagai penyebab tanggul mudah jebol lagi. "Sebelumnya dibikin tanggul 60 meter. Namun, karena keterbatasan biaya, penanggulangannya ala kadarnya. Setelah dua minggu, jebol lagi," tuturnya.

Dia berharap bantuan dari pemerintah untuk pembuatan tanggul bisa membuat warga tenang. "Tindakan pemerintah, alhamdulillah, dari lapisan bawah sampai atas tanggap sekali akan keadaan seperti ini. Waktu untuk realisasi kalinya, jika belum bisa tahun ini, mudah-mudahan tahun depan," katanya.

Simak juga: Datang ke Jatipadang, Anies Baswedan Dihadang Banjir Semeter

Tampak beberapa orang dari instansi Suku Dinas Tata Air, Tentara Nasional Indonesia, dan pekerja penanganan sarana dan prasarana umum bahu-membahu membuat tanggul sementara yang terlihat lebih kokoh. "Diharapkan tanggul ini tidak jebol lagi. Namanya juga belum permanen dan derasnya air tidak ada yang tahu, enggak bisa memperkirakan nantinya," ujar Mila. Semoga tanggul sementara yang tengah dibangun cukup kokoh menahan derasnya debit air pada masa mendatang.

Di sekitar lokasi pembuatan tanggul sementara masih terlihat genangan. Anak-anak kecil tampak melintas di salah satu lokasi banjir Jakarta tersebut. "Mereka terpaksa libur," ucap Mila. "Karena air yang datang besar, orang tua panik lempar barang ke sana -sini kemarin. Jadi bingung pas pagi ini cari seragam. Lagi pula, mau mandi di mana? Air masih bau. Belum sarapan juga," tuturnya dan diiyakan beberapa warga lain.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus