Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Banjir Renggut Nyawa 3 Siswa MTsN 19 Jakarta, BPBD DKI: Drainase Buruk

BPBD) Provinsi DKI Jakarta mencatat tiga siswa MTsN 19 Jakarta meninggal dan dua lainnya luka tertimpa tembok pembatas bangunan.

7 Oktober 2022 | 07.52 WIB

Petugas berada di lokasi robohnya tembok Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 19 di Pondok Labu, Jakarta, Kamis, 6 Oktober 2022. Tiga siswa MTsN 19 Pondok Labu meninggal dunia setelah tertimpa tembok sekolah yang roboh diakibatkan hujan deras dan meluapnya air gorong-gorong. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Petugas berada di lokasi robohnya tembok Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 19 di Pondok Labu, Jakarta, Kamis, 6 Oktober 2022. Tiga siswa MTsN 19 Pondok Labu meninggal dunia setelah tertimpa tembok sekolah yang roboh diakibatkan hujan deras dan meluapnya air gorong-gorong. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Provinsi DKI Jakarta mencatat tiga siswa MTsN 19 Jakarta meninggal dan dua lainnya luka-luka tertimpa tembok pembatas bangunan di belakang panggung terbuka MTsN 19 Pondok Labu itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Posisi sekolah berada di dataran rendah. Di sekitarnya terdapat saluran penghubung Pinang Kalijati dan di belakang sekolah terdapat aliran sungai,” Kepala Satuan Pelaksana Data Pusdatin BPBD Provinsi DKI Jakarta Michael dalam keterangan tertulis, Kamis, 6 Oktober 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut Michael, saat ini ketiga korban tersebut telah berhasil dievakuasi ke Rumah Sakit Prikasih, sementara untuk data korban lainnya masih dalam proses penyisiran dan pendataan oleh BPBD Provinsi DKI Jakarta.

“Seluruh korban sedang dibawa ke Rumah Sakit Pilkasih untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Data-data korban lainnya masih dalam proses penyisiran dan pendataan oleh BPBD DKI,” ujar Michael.

Selain itu, hasil kaji cepat sementara oleh BPBD DKI, insiden tembok roboh diduga karena kehilangan kemampuan menahan volume genangan air dari luar sekolah yang terus naik akibat hujan deras yang mengguyur wilayah DKI Jakarta sejak pukul 14.00 WIB.

Sistem drainase buruk

Faktor lain yang diduga menjadi penyebab terjadinya genangan di lokasi kejadian, kata dia, adalah buruknya sistem drainase, sehingga menyebabkan air gorong-gorong meluap.

“Posisi sekolah juga berada di dataran rendah yang di sekitarnya terdapat saluran penghubung Pinang Kalijati dan di belakang sekolah terdapat aliran sungai,” ujarnya.

Sebagai upaya penanganan darurat bencana, personel gabungan yang terdiri dari Tim Reaksi Cepat BPBD, Dinas Gulkarmat, Dinas SDA, Tagana Dinsos, Basarnas, TNI/POLRI sudah berada di lokasi untuk membersihkan puing tembok yang roboh dan mengevakuasi korban yang tertimpa reruntuhan.

“Jajaran Pemprov DKI Jakarta saat ini fokus pada penanganan korban dan keselamatan dalam penyedotan air di sekitar lokasi juga sedang dilakukan agar proses evakuasi dapat berjalan dengan baik,” ucapnya.

Mutia Yuantisya

Mutia Yuantisya

Alumnus Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Padang ini memulai karier jurnalistik di Tempo pada 2022. Ia mengawalinya dengan menulis isu ekonomi bisnis, politik nasional, perkotaan, dan saat ini menulis isu hukum dan kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus