Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Aya, siswa kelas 8-3 MTsN 19 Jakarta tidak pernah menyangka hujan yang sebelumnya menyenangkan seketika berubah menjadi malapetaka. Ia menyaksikan langsung bagaimana tembok sekolahnya roboh menimpa teman-temannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum kejadian, ia dan teman-teman sekelasnya sedang berfoto bersama gurunya. Ia ingin mengabadikan momen sekolahnya yang kebanjiran sebetis itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Abis foto-foto sama teman-teman yang lain. Fotonya sama teman sekelas (dan) sama guru BK (bimbingan konseling)," tutur Aya.
Setelah selesai berfoto, beberapa anak laki-laki bermain di panggung permanen MTsN 19 Jakarta yang langsung bersebelahan dengan kelas Aya. Sedangkan Aya hanya menonton dari depan kelas.
"Aku di sini (depan kelas 8-3 MTsN 19 Jakarta). Teman-teman yang lain pada main," aku Aya.
Ia sempat mengabadikan foto teman-temannya, yang sebelum kejadian memintanya untuk memotret mereka. Sambil bergergetar, ia tunjukkan foto-foto kawannya yang sudah tidak akan dia temui lagi.
Suasana berbalik ketika tembok madrasah itu roboh. Semua orang panik dan menangis. Banjir yang mulanya sebetis, seketika hampir menenggelamkan orang-orang di sana.
"Aku langsung ambil tas. Langsung lari. Semuanya dah pada nangis, pada panik. Awalnya air sebetis, setelah tembok jebol air langsung naik jadi 1,5 M," ungkap Aya.
Oleh guru, murid-murid di sana diperintahkan untuk naik ke lantai 2 madrasah itu. Namun, khawatir sekolah itu juga akan ikut roboh, guru memerintahkan siswanya pergi ke pintu gerbang sekolah yang permukaannya lebih tinggi. Karena panik, mereka pun turun dan lari berdesakan
"Udah sampe atas semua, trus guru-guru suruh ke atas sana (keluar sekolah) ke gerbang, keluar," tutur Aya.
Seperti semua orang, Aya juga panik. Ia seketika menelpon orang tuanya sambil menangis. Ia minta segera dijemput, sekitar jam 15.00 WIB.
Namun apa daya, orang tua Aya pun tak bisa ke sana. Ayah Aya terjebak banjir. Sehingga Aya baru berhasil dijemput pukul 17.20 WIB.
Kronologi dari BPBD DKI Jakarta
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji menyebut tiga siswa MTsN 19 Jakarta meninggal akibat tertimpa tembok roboh di sekolahnya. Sebelum kejadian, anak-anak itu tengah bermain di area taman sekolah di Jalan Pinang Kalijati, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan.
"Beberapa siswa yang sedang bermain di area taman sekolah tertimpa tembok yang roboh," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 6 Oktober 2022.
Isnawa menerangkan tembok sekolah yang roboh itu bukanlah bagian dari ruangan kelas.
Insiden ini bermula saat hujan deras di Ibu Kota, Kamis sore, hingga menyebabkan banjir di sejumlah wilayah. Usai hujan, MTsN 19 Jakarta kebanjiran akibat meluapnya air gorong-gorong. Diduga tembok sekolah itu roboh karena tak mampu menahan luapan air tersebut.
Posisi sekolah, tutur dia, berada di dataran rendah. Di sekitar sekolah pun terdapat saluran penghubung (Phb) Pinang Kalijati. "Di belakang sekolah terdapat aliran sungai," ujar dia.
Kapolsek Cilandak Komisaris Multazam Lisendra menduga tembok roboh akibat luapan banjir "Air mendorong tembok, sehingga roboh dan mengakibatkan korban luka maupun korban meninggal dunia," kata dia saat dikonfirmasi wartawan, Kamis, 6 Oktober 2022. Akibat kejadian itu, tiga orang siswa meninggal dan tiga lainnya luka-luka.
Isnawa Adji mengatakan tiga orang meninggal akibat tembok roboh itu adalah adalah siswa MTsN 19 Jakarta kelas 8 berinisial DSG, DAL, dan AE. "Seluruh korban sedang dibawa ke Rumah Sakit Prikasih untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 6 Oktober 2022.
Menurut Isnawa, dua orang mengalami luka-luka. Satu orang adalah siswa kelas 8 berinisial ADL.
Dia memaparkan tembok gedung sekolah roboh pasca hujan lebat di DKI Jakarta. Sekolah tersebut lantas kebanjiran. Dari video yang beredar tampak anak-anak sekolah terendam hingga sepinggang. Mereka berhamburan keluar sekolah. "Beberapa siswa yang sedang bermain di area taman sekolah tertimpa tembok yang roboh," terang Isnawa.
MUHSIN SABILILLAH
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.