Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Batu Loncatan

Panjat dinding dan angkat besi menjadi harapan baru untuk meraih emas Olimpiade.

31 Agustus 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Tak ada target bagi sprinter muda ini di nomor 4 x 100 meter.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA - Hasil Asian Games 2018 membuat Indonesia lebih optimistis mempertahankan tradisi emas di Olimpiade 2020, Tokyo, Jepang. Sementara sebelumnya bulu tangkis menjadi satu-satunya cabang andalan untuk meraih emas, kini ada alternatif lain: panjat dinding dan angkat besi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Atlet panjat dinding Aries Susanti Rahayu dan kawan-kawan, yang meraih tiga emas di Asian Games, dipersiapkan untuk mengulang sukses di Tokyo nanti. Begitu juga dengan Eko Yuli Irawan, yang meraih emas pertama tingkat Asia untuk cabang angkat besi kelas 62 kilogram.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Bulu tangkis masih kita andalkan. Tapi kita punya peluang alternatif medali emas di Olimpiade nanti," kata Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga, Gatot Sulistiantoro Dewabroto, kemarin.

Kepala Bidang Pembinaan Prestasi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia, Susi Susanti, mengatakan Asian Games adalah batu loncatan menuju Olimpiade. "Ini jadi beban berat. Tapi kami akan berusaha keras mewujudkannya," kata Susi.

Sejak kemarin seluruh pemain bulu tangkis Indonesia sudah kembali ke markas di Cipayung, Jakarta Timur, untuk menjalani latihan rutin. Bulu tangkis diharapkan bisa membawa pulang emas dari Olimpiade 2020 dari nomor tunggal dan ganda putra, selain mempertahankan emas ganda campuran.

Harapan juga datang dari cabang atletik. Kemarin, Indonesia berhasil mengamankan medali perak nomor lari estafet 4 x 100 meter putra. Lalu Muhammad Zohri, Fadlin, Eko Rimbawan, dan Bayu Kertanegara mencatatkan waktu 38,77 detik, hanya kalah oleh tim Jepang yang masuk finis 0,61 detik lebih cepat.

Ketua Kontingen Indonesia, Komisaris Jenderal Syafruddin, berharap pemerintah dan federasi olahraga mampu bekerja sama menjaga momentum emas ini. "Semoga semangat ini terjaga hingga SEA Games 2019 dan Olimpiade 2020," kata dia. INDRA WIJAYA | EGI ADYATAMA


Raihan Emas Indonesia

Dari 12 cabang olahraga peraih medali emas bagi kontingen Indonesia di Asian Games 2018, delapan merupakan cabang yang dipertandingkan di Olimpiade 2020. Selebihnya, emas didapat dari cabang non-Olimpiade, termasuk pencak silat.

Cabang Olimpiade Emas Perak Perunggu 1. Panjat dinding 3 2 1 2. Bulu tangkis 2 2 4 3. Balap sepeda gunung 2 0 1 4. Dayung 1 2 2 5. Angkat besi 1 1 1 6. Karate 1 0 3 7. Tenis 1 0 0 8. Taekwondo 1 0 0 9. Kano/kayak sprint 0 2 2 10. Skateboard 0 2 2 11. Voli pantai 0 1 2 12. Panahan 0 1 1 13. Atletik 0 2 1 14. Balap sepeda BMX 0 1 1 15. Senam artistik 0 1 1 16. Menembak 0 1 0 Total 12 18 22
Cabang Non-Olimpiade Emas Perak Perunggu 1. Pencak silat 14 0 0 2. Paralayang 2 1 3 3. Wushu 1 1 3 4. Jet ski 1 1 1 5. Sepak takraw 0 1 2 6. Soft tennis 0 1 2 7. Bridge 0 0 2 8. Kurash 0 0 1 Total 18 5 15

SUMBER: DIOLAH ASIANGAMES2018

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Tempo

Tempo

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus