Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Begini Cara Astra Honda Memantau Kualitas SMK Binaan

Astra Honda Motor atau AHM memiliki standar dalam meningkatkan kompetensi semua Sekolah Menengah Kejuruan binaannya.

14 Desember 2018 | 07.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Fasilitas perbengkelan SMK Negeri 3 Tanjung Selor. TEMPO/Eko Ari Wibowo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT Astra Honda Motor atau AHM memiliki standar dalam meningkatkan kompetensi semua Sekolah Menengah Kejuruan binaannya. AHM tidak membedakan bagi SMK yang masih baru menjadi binaannya namun menerapkan standar sehingga ada kesetaraan dalam pelaksanaan kurikulum. Hal yang sama akan dilaksanakan pada SMK Negeri 3 Tanjung Selor yang merupakan SMK binaan terbaru AHM di provinsi termuda Kalimantan Utara. "Kami tidak membedakan materi ajar dan pedoman program. Kami hanya akan membuka akses agar SMK ini bisa mengejar ketertinggalan," ujar Markus Budiman Direktur HR, GA, IT, SI PT AHM usai penandatanganan MoU dengan SMK Negeri 3 Tanjung Selor, Kamis 13 Desember 2018.

Salah satu materi ajar yang paling baru dimasukkan dalam kurikulum adalah soal enterpreneurship. Menurutnya, materi ajar baru ini untuk mendorong siswa SMK siap membuka lapangan kerja baru. Tahun ini, AHM telah membuka kerjasama dengan 23 SMK baru, namun tahun depan akan menguranginya dan lebih fokus pada kualitas output. "Tahun depan, kami fokus pada peningkatan kualitas kurikulum dan tenaga pendidik sehingga kualitas output lebih baik dari waktu ke waktu untuk mengantisipasi pasar ASEAN. Tenaga kerja bergerak leluasa di ASEAN dan mereka bisa bersaing," ujarnya.

General Manajer Corporate Communication Ahmad Muhibuddin mengatakan AHM telah menyiapkan prohgram pada sisi hilir untuk menampung lulusan SMK dalam mendorong enterprenuer. Tahun 2018, AHM telah menyeleksi 50 lulusan SMK untuk menjadi pengusaha bengkel mandiri dengan memberikan pelatihan bisnis. Dari seleksi itu, tersaring 9 orang yang nantinya akan difasilitasi pendanaan lewat Yayasan AHM maupun pendanaan pihak ketiga.

Tak hanya itu, Markus mengungkap bahwa AHM memiliki indikator untuk memantau kesuksesan programnya. Ia mengungkap indikator tersebut adalah adanya kontes kemampuan teknis semua SMK binaan Honda. "Setiap tahun kami lihat adanya peningkatkan kompetensi," ujarnya.

Selanjutnya, pantauan kualitas berdasarkan animo murid baru SMK yang biasanya mengalami peningkatan signifikan. Kemudian, adanya apresiasi dari Direktorat SMK dan Kementerian Perindustrian soal program vokasi AHM. "Ini bukti bahwa program kami telah berada on the track. Kita akan terus improvment," kata Markus.

Darma Wijaya dari perwakilan Astra Honda Balikpapan mengatakan bengkel AHASS di jaringan Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur hanya bisa menyerap 20 persen dari lulusan SMK di wilayah tersebut. Saat ini, Astra Honda Balikpapan memiliki 30 cabang dengan sekitar 135 tenaga mekanik diantaranya dari lulusan SMK binaan. "Serapan kami memang lebih sedikit dari jumlah lulusan," ujarnya.

Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Tanjung Selor Ibnu Wistoro mengatakan pihaknya mengarahkan anak didik untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja. Tidak hanya menyiapkan siswa menghadapi dunia kerja namun mereka juga diorientasikan bisa membuka usaha sendiri. "Karena kebutuhan dunia usaha tidak sebanding dengan lulusan SMK," ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus