Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Uji coba sekolah tatap muka dimulai hari ini, Rabu, 7 April 2021. Di depan pintu gerbang hitam SDN Gandaria Utara 11 Pagi, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan tampak dua orang berdiri menunggu kedatangan siswa-siswi. Satu orang memegang alat pengukur suhu tubuh. Siapa pun yang hendak memasuki area sekolah harus dicek dulu suhu tubuhnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekitar pukul 09.18 WIB, anak yang bakal mengikuti sekolah tatap muka shift kedua mulai berdatangan. Ada yang diantar orang tua atau datang sendiri. "Satu shift dua jam," kata Kepala Sekolah SDN Gandaria Utara 11 Pagi Reti Roswati saat ditemui, Rabu, 7 April 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekolah tatap muka shift pertama berlangsung pukul 07.00-09.00 WIB. Shift kedua 09.30-11.30 WIB. Hari ini jatah sekolah tatap muka untuk murid kelas 5 SD. "Total kelas 5 ada 31 orang. Satu shift diisi 50 persen," ujar Reti.
Tiga anak perempuan datang berbarengan. Setelah dicek suhu tubuh, mereka harus mencuci tangan. Sekolah menyediakan wastafel tak jauh dari pintu gerbang.
Dua petugas lainnya akan mengatur antrean anak-anak yang menunggu giliran cuci tangan. Jarak antrean berkisar dua meter.
Setelah itu, anak dipersilakan beranjak menuju kelas. Perjalanan mereka dari gerbang ke kelas terlihat terhenti di lorong sekolah.
Tiga tenaga pendidik mencegat anak dan menanyakan apakah sudah memeriksa suhu tubuh. Jika belum, petugas sudah bersiap mengecek suhu anak.
Anak-anak tak bisa langsung masuk kelas belajar dalam uji coba sekolah tatap muka shift kedua. Kelas yang dipakai untuk shift pertama tengah disemprot disinfektan.
Anak-anak lantas menunggu di kelas lain. Menjelang jam belajar dimulai, guru kelas 5 mulai mengarahkan anak pindah kelas. Anak-anak dipanggil satu per satu agar tetap menjaga jarak.
Antar meja berjarak sekitar 1-1,5 meter. Saat jam pulang, guru memanggil lagi murid satu per satu untuk meninggalkan kelas. Murid harus mencuci tangan dan diperiksa suhu tubuh lagi.
Jika masih ada antrean cuci tangan, murid diminta menunggu di kelas. Murid yang belum dijemput harus berada di dalam area sekolah tatap muka. "Banyak anak yang rumahnya dekat, jadi jalan kaki," ujar Reti.