Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Beralih Ke Nelayan Lagi

Kota pekalongan yang dijuluki kota batik kini beralih ke usaha perikanan karena bidang ini adalah potensi ekonomi yang menguntungkan sesuai faktor alam kota pekalongan di pesisir utara jawa.

10 Juli 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MESKI Pekalongan dijuluki kota batik, makna namanya sendiri sebenarnya berkaitan dengan ikan. Yaitu tempat mencari ikan. Sebab konon pertumbuhan kota tersebut dimulai sebagai tempat penangkapan ikan laut. Tentu sesuai dengan keadaan kawasannya, yang bilangan utaranya berupa laut Jawa. Tapi dalam perkembangan sejarahnya industri batik lebih menonjol ketimbang bidang perikanannya. Hingga sejak dibentuk sebagai Kota Besar di tahun 1950, menurut Walikotanya drs. R. Soepomo, baru sekarang "produksi ikan laut Pekalongan merupakan potensi ketiga dalam kehidupan perekonomian". Itu berarti pengelolaan bidang perikanan sejak semula tampaknya kurang mendapat perhatian. Padahal seperti pernah diakui Soepomo, "faktor alam Pekalongan menguntungkan". Tentu maksudnya di bidang perikanan. Namun rupanya para pemilik modal kurang minat membenamkan uangnya di bidang satu itu. Bisa dimaklumi, sebab fasilitas untuk kegiatan di bidang tersebut memang masih dirasakan kurang. Tapi perobahan pandangan pun terjadi di kalangan para juragan batik/pertenunan dan kerajinan di sana. Seperti dikatakan Walikota Soepomo, "dewasa ini timbul potensi baru di bidang ekonomi, yakni pengalihan sebagian modal kerja dari para pengusaha industri batik/ kerajinan dan pertenunan ke bidang pengelolaan ikan laut". Tentu saja bukan tanpa alasan. Sebab mereka tentunya terangsang oleh adanya TPI (Tempat Pelelangan Ikan) yang sudah diresmikan Dirjen Perikanan, Agustus tahun kemarin. TPI yang dikatakan terbaik di Jawa Tengah, pembangunannya berbiaya Rp 147 juta lebih. Juga oleh adanya pelabuhan khusus perikanan yang melahap biaya Rp 8 milyar dan menurut rencana akan berproduksi tahun 1978. Lengkap dengan segala kebutuhan pengawetan ikan. Pendeknya Pekalongan akan meraih kembali makna asal namanya sendiri. Ini berarti pula perhatian terhadap para nelayan bisa diharapkan akan bertambah. Nah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus