Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berat Badan Bisa Bertambah karena Hipotiroid, Kenali Tandanya

Hipotiroid menyebabkan metabolisme lambat sehingga meski sudah diet dan olahraga, berat badan bisa bertambah.

16 Januari 2021 | 07.45 WIB

Ilustrasi menimbang berat badan. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi menimbang berat badan. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kenaikan berat badan bukan hanya karena pola makan yang salah, tapi bisa jadi salah satu dari banyak gejala hipotiroid. Hipotiroid adalah kondisi kelenjar tiroid yang menjalankan metabolisme tidak menghasilkan cukup hormon tiroid untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Reshmi Srinath, asisten profesor endokrinologi, diabetes dan penyakit tulang di Mount Sinai Health System, Amerika Serikat, mengatakan pasien dengan hipotiroid akan mengalami perlambatan metabolisme secara umum dan penurunan laju metabolisme basal (atau BMR). Hal ini dapat menyebabkan perubahan dalam cara tubuh mengeluarkan energi.

“Dengan tingkat metabolisme yang lebih rendah, orang dapat menambah berat badan berlebih meski makan makanan yang serupa. Beberapa di antaranya mungkin kelebihan lemak, tetapi mungkin juga ada retensi cairan,” kata dia.

Jadi, meskipun pasien hipotiroid rajin diet dan berolahraga, berat badan masih akan tetap bertambah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Karena banyak kasus tiroid tidak terdeteksi, ada baiknya memeriksakan diri jika mengalami penambahan berat badan meski sudah diet dan olahraga. Dilansir dari eatthis.com, berikut tanda lain kenaikan berat badan yang disebabkan hipotiroid adalah sebagai berikut.

1. Selalu lelah
Kelelahan terus-menerus, mengantuk, dan kekurangan energi adalah masalah yang terkait dengan banyak kondisi, tetapi sangat terkait dengan hipotiroid. Kekurangan hormon tiroid yang mengalir melalui darah berarti sel-sel tidak mendapatkan sinyal "bergerak", membuat Anda merasa lesu. 

2. Otot terasa sakit
Jika otot terus-terusan sakit meski lama tak berolahraga, ini mungkin disebabkan oleh masalah tiroid. Kelenjar tiroid mengeluarkan hormon yang mengontrol metabolisme, cara tubuh mengubah makanan yang dimakan menjadi bahan bakar. Hormon pengontrol metabolisme yang lebih sedikit berarti metabolisme yang lebih lambat dan gangguan tubuh membakar energi, yang dapat mempengaruhi kondisi otot.

3. Sering lupa
Sering lupa memang dipengaruhi kondisi kekurangan tidur, stres, dan penuaan, tetapi fungsi kognitif secara keseluruhan terpukul ketika tiroid tak bekerja semestinya. Hormon tiroid yang terlalu sedikit dapat menyebabkan daya ingat yang buruk. Karena kekurangan hormon memperlambat segalanya, fungsi neurologis juga akan terpengaruh.

4. Kolesterol tinggi
Kadar kolesterol darah yang tinggi dapat membuat berisiko terkena penyakit jantung juga mungkin menunjukkan adanya masalah tiroid.

"Hipotiroid menyebabkan pembersihan partikel kolesterol berkurang, sehingga LDL dan trigliserida dapat meningkat pada pasien hipotiroid,” kata Srinath.

5. Kehilangan gairah seks
Kehilangan gairah juga bisa disebabkan oleh kelainan tiroid. Sebab, ada hubungan antara fungsi tiroid dan kelenjar adrenal, organ yang mengontrol respons "lawan atau lari" Anda serta hormon seksual seperti testosteron, melalui hipotalamus dan pengatur kelenjar pituitary. Kadar hormon tiroid yang rendah juga mengakibatkan rendahnya kadar hormon seks.

"Libido adalah cerminan dari status testosteron. Terlalu sedikit hormon tiroid dapat merangsang hormon hipofisis yang disebut prolaktin, yang kemudian menekan kadar testosteron,” ujar Srinath.

Baca juga: Badan Lemas Terus-terusan, Awas Hipotiroid dan 6 Penyakit Ini

6. Sering sedih
Meskipun ini mungkin bukan gejala utama, merasa sangat sedih dapat menjadi efek samping hipotiroid. "Depresi dapat dikaitkan dengan gejala hipotiroidisme lain seperti kelelahan, kelemahan otot, kelesuan, kesulitan fokus dan konsentrasi,” Srinath menjelaskan.

Dengan tiroid yang kurang aktif yang mengubah banyak fungsi tubuh menjadi rendah, tidak mengherankan jika suasana hati Anda juga akan turun.

7. Kulit kering
Kulit kering dan gatal bisa jadi gejala hipotiroid. Perubahan tekstur dan penampilan kulit disebabkan oleh berkurangnya sirkulasi akibat fungsi tiroid yang rendah. Penurunan sirkulasi dapat menyebabkan sel-sel kulit menerima seperempat hingga seperlima dari suplai darah normal, membuat mereka berkerut dan pecah-pecah. Selain itu, metabolisme yang melambat dapat mengurangi keringat. Tanpa kelembapan akibat keringat, kulit bisa cepat kering dan bersisik.

8. Masalah pencernaan
Tanpa cukup hormon tiroid yang mengendalikan metabolisme, banyak fungsi tubuh yang melambat, seperti saluran pencernaan. Hipotiroidisme dapat melemahkan kontraksi otot yang melapisi saluran pencernaan, menyebabkan tinja bergerak terlalu lambat melalui usus.

9. Sering kedinginan
Kelenjar tiroid juga mengontrol suhu tubuh. Jadi ketika tubuh pasien hipotiroid terlalu sedikit hormon tiroid, suhu tubuh cenderung menurun karena lebih sedikit energi yang dibakar.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus