Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KEPUTUSAN Ketua Umum Partai Golongan Karya Aburizal Bakrie menyokong pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa membelah partai itu. Sejumlah pengurus partai Beringin memutar haluan, mendukung duet Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Rabu pekan lalu, dua hari setelah deklarasi Prabowo-Hatta, sekitar 50 tokoh senior Golkar berkumpul di Hotel JW Marriott Jakarta. Mereka antara lain Ketua Golkar Priyo Budi Santoso dan Agung Laksono. "Baru kali ini dalam sejarah, Golkar tidak mengajukan calon presiden," kata Priyo seusai pertemuan. Pada pemilihan legislatif 9 April lalu, Golkar berada di urutan kedua, memperoleh 14,75 persen suara atau 91 kursi Dewan Perwakilan Rakyat.
Sejumlah tokoh Golkar lain yang hadir di antaranya Ginandjar Kartasasmita, Andi Mattalatta, Paskah Suzetta, Irsyad Sudiro, Aksa Mahmud, Oetojo Oesman, Theo L. Sambuaga, Yorrys Raweyai, Fahmi Idris, Astahid Mustari, dan Ricki Rahmadi. "Saya hadir sebagai undangan," ujar Aksa, pengusaha yang menjadi anggota tim pemenangan Jokowi.
Dukungan Golkar kepada Prabowo-Hatta muncul pada saat-saat terakhir sebelum pasangan itu dideklarasikan. Sehari sebelumnya, Aburizal menggagas koalisi "poros ketiga" dengan Partai Demokrat. Ia kemudian juga menyodorkan diri ke Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk menjadi pendamping Jokowi. Permintaan ini ditolak kubu partai Banteng.
Politikus Zainal Bintang mengatakan peserta pertemuan merupakan anggota tiga organisasi pendiri Golkar, yaitu Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), dan Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) 1957. Mereka mendesak agar pengurus yang mendukung Jokowi-Kalla tidak dipecat, juga meminta kader Beringin memilih Jusuf Kalla-satu-satunya politikus partai itu yang menjadi kandidat. Mereka juga mendesak musyawarah nasional digelar pada 4 Oktober 2014, dipercepat dari jadwal sebelumnya tahun depan.
Sebelum pertemuan di JW Marriott, ada delapan pertemuan yang dilakukan, antara lain di rumah pendiri SOKSI, Suhardiman, di Cipete, Jakarta Selatan. Lalu pertemuan di rumah Agung Laksono, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, di Jalan Denpasar, Jakarta Selatan. "Untuk menyamakan persepsi," kata Zainal.
Para politikus Beringin bercerita, Agung Laksono mendanai pertemuan-pertemuan itu. Ia mengincar posisi ketua umum. Ketika dimintai konfirmasi, Agung mengatakan motor kegiatan itu Zainal Bintang dari MKGR, Ridwan Ilham dari Kosgoro, dan Ali Wongso dari SOKSI. Tapi ia mengaku ikut "saweran" dalam acara tersebut. "Nama saya memang diusulkan Munas Kosgoro untuk menjadi calon Ketua Umum Golkar," ujar Agung.
Ia mengatakan pertemuan JW Marriott itu diadakan untuk merespons sikap pengurus yang mendukung Jokowi. Misalnya Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Luhut Binsar Pandjaitan dan Wakil Bendahara Erwin Aksa yang mundur dari jabatannya. Luhut secara terbuka menyatakan mundur, sedangkan Erwin pamit ke Aburizal. "Erwin sudah meminta izin ke partainya," ujar Aksa Mahmud, ayahnya. Erwin tak masuk ke tim resmi, tapi ke tim keluarga Jusuf Kalla, besan Aksa.
Gejolak ini memaksa Aburizal menggelar rapat pleno di markas partainya di Slipi, Jakarta Barat, Kamis pekan lalu. Ketua Bidang Penggalangan Opini Fuad Mansyur menyebutkan rapat memutuskan tak memecat pengurus yang mendukung Jokowi asalkan mereka mundur dari jabatannya. Adapun Musyawarah Nasional Golkar, kata dia, tetap digelar tahun depan, sesuai dengan keputusan musyawarah di Riau pada 2009.
Rusman Paraqbueq
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo