Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tidak mudah bagi Joko Widodo dan Prabowo Subianto mencari calon pendamping masing-masing. Ada intrik, persaingan, dan saling sikut di kalangan internal partai sebelum mereka akhirnya mendeklarasikan diri beserta koalisi partai pengusungnya.
Joko Widodo-M. Jusuf Kalla
2013
April
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri membentuk Tim Sebelas guna mencari tokoh yang layak menjadi calon presiden.
2014
20 Januari
Hasil kerja Tim Sebelas diserahkan ke Megawati. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dinyatakan sebagai kandidat terkuat.
23 Januari
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menemui Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta, mengajak berkoalisi di parlemen.
Februari
Ketua Umum PAN Hatta Rajasa menemui Pengurus Pusat PDIP.
13 Maret
Megawati memutuskan Jokowi sebagai calon presiden dan diumumkan oleh Ketua Badan Pemenangan PDIP Puan Maharani.
17 Maret
Megawati bertemu Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Bandar Udara Juanda, Surabaya.
21 Maret
Jokowi menemui Surya Paloh di rumahnya, kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan.
Awal April
Puan Maharani bersama elite PDIP menemui Hatta Rajasa di rumahnya, Jalan Fatwamati, Jakarta Selatan, membicarakan rencana koalisi, memasangkan Jokowi-Hatta.
9 April
Pemilihan umum legislatif. Berbagai lembaga survei menyatakan PDIP menang.
11 April
Jusuf Kalla menemui Surya Paloh di kantor NasDem, Gondangdia, Jakarta.
12 April
Jokowi dan Tjahjo Kumolo menemui Surya Paloh di markas NasDem. Surya Paloh mengajukan Jusuf Kalla sebagai calon wakil presiden. Jokowi kemudian menemui Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, yang menyorongkan Muhaimin Iskandar, Mahfud Md., Jusuf Kalla, dan Rhoma Irama.
13 April
Jokowi menemui Aburizal Bakrie, menyampaikan rencana menjadikan Jusuf Kalla sebagai calon wakil presiden.
26 April
Jokowi menemui Ketua Umum Partai Hanura Wiranto di rumahnya, Bambu Apus, Jakarta Timur.
28 April
Mantan Ketua Umum PPP Hamzah Haz dan Wakil Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa menemui Megawati, menyodorkan Jusuf Kalla. Malam harinya, Hatta Rajasa juga datang menemui Megawati.
2 Mei
Jokowi menemui Surya Paloh di kantor NasDem untuk memantapkan pembentukan tim pemenangan.
3 Mei
Jokowi bertemu Jusuf Kalla di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, dan Ketua KPK Abraham Samad di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta.
6 Mei
Hasil rapat pimpinan nasional Hanura memberi mandat kepada Wiranto untuk menggagas koalisi dengan PDIP dan Gerindra.
7 Mei
Megawati dan Jokowi bertemu Wiranto di acara pengukuhan profesor bidang intelijen terhadap Hendropriyono, mantan Kepala Badan Intelijen Negara.
10-11 Mei
Aburizal menemui Megawati di Bali.
13 Mei
Jokowi meminta izin non-aktif sebagai gubernur ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara. Ia lalu bertemu Aburizal di Pasar Gembrong, Jakarta. PKB memutuskan berkoalisi dengan PDIP.
15 Mei
Aburizal menemui Megawati dan Jokowi di Teuku Umar, dan menyodorkan Puan Maharani sebagai calon wakil presiden.
18 Mei
Di Teuku Umar, Megawati kepada Jokowi menyebutkan Jusuf Kalla sebagai calon wakil presiden.
Jokowi lalu bertemu dengan pimpinan NasDem, PKB, dan Hanura secara bergiliran di sebuah rumah di kawasan Menteng. Semua sepakat Jusuf Kalla sebagai calon wakil presiden.
Aburizal Bakrie menemui Megawati di Teuku Umar untuk menawarkan diri sebagai calon wakil presiden.
19 Mei
Koalisi PDIP, NasDem, PKB, dan Hanura mendeklarasikan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla di Gedung Juang 45, lalu mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum.
MODAL AWAL
Joko Widodo-Jusuf Kalla
Pengusung (%):
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa
Pengusung (%):
Keterangan: Partai Demokrat dengan 10,19 persen suara menyatakan tidak mendukung kedua pasangan calon.
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa
Maret 2012
Kongres Luar Biasa Partai Gerindra mengusung Prabowo Subianto, Ketua Dewan Pembina Partai, sebagai calon presiden.
2014
Februari
Prabowo menemui Hatta Rajasa di rumahnya untuk menjajaki koalisi.
16 Maret
Prabowo bertemu Ketua Umum PPP Suryadharma Ali di Bandar Udara Halim Perdanakusuma.
23 Maret
Suryadharma Ali bersama Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz dan Wakil Ketua Majelis Syariah PPP Nur Iskandar menghadiri kampanye Gerindra di Gelora Bung Karno.
Awal April
Prabowo Subianto bertamu ke rumah Hatta membicarakan rencana koalisi dan berpasangan sebagai calon wakil presiden.
2 April
Prabowo Subianto menghadiri acara Sarasehan Nasional Ulama Pesantren di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Jakarta Selatan, milik Nur Iskandar.
4 April
Prabowo Subianto menghadiri acara istigasah PPP di Istora Senayan, Jakarta.
6 April
Ahmad Muzani, Widjono Hardjanto, dan Gunadi Ibrahim menemui Mahfud Md. (mantan Ketua Mahkamah Konstitusi) di Hotel Nam Center, Kemayoran, Jakarta, untuk menjajaki duet Prabowo-Mahfud.
9 April
Pemilihan umum legislatif. Berbagai lembaga survei menyatakan Gerindra menempati urutan ketiga.
10 April
Hatta Rajasa menemui Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas.
12 April
Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon dan Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani melakukan safari politik ke elite PKS dan PPP untuk menjajaki koalisi.
Pertengahan April
Pertemuan di Rancamaya, Ciawi, antara elite Gerindra, PAN, dan PKS, membicarakan koalisi dan calon wakil presiden pendamping Prabowo.
16 April
Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa berkomunikasi melalui telepon. Mereka pun bersepakat untuk berpasangan dalam pemilihan presiden.
17 April
Ketua Majelis Pertimbangan PAN Amien Rais menggagas poros "Indonesia Raya" dengan lima partai Islam: PAN, PKB, PPP, PKS, dan PBB, di rumah pengusaha Hasyim Ning di Cikini, Jakarta.
Amien Rais, Hatta Rajasa, dan Zulkifli Hasan menemui Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas untuk menjajaki koalisi poros baru.
18 April
Suryadharma Ali mendeklarasikan PPP mendukung Prabowo.
20-26 April
Ketua Umum Hanura Wiranto menemui Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas untuk menjajaki koalisi.
23 April
Prabowo Subianto menyodorkan surat lamaran koalisi ke Ketua Dewan Syura PKS Hilmi Aminuddin di Lembang, Jawa Barat.
24-26 April
Prabowo menemui Hilmi di kediamannya, kawasan Kalimalang, Jakarta.
25 April
Prabowo menemui Wiranto di rumahnya, kawasan Bambu Apus, Jakarta.
27 April
Rapat Majelis Syura PKS di Jalan T.B. Simatupang, Jakarta Selatan, memutuskan berkoalisi dengan Gerindra.
28 April
Prabowo menemui Aburizal Bakrie di rumahnya, kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
29 April
Hatta Rajasa menemui Prabowo Subianto membahas koalisi dan rencana duet Prabowo-Hatta.
5 Mei
Aburizal Bakrie menemui Prabowo di rumahnya di Hambalang, Bogor.
6 Mei
Gerindra dan PAN sepakat berkoalisi memasangkan Prabowo-Hatta.
7 Mei
Prabowo bersama Hashim Djojohadikusumo menemui Aburizal Bakrie di rumah Nirwan Bakrie.
12 Mei
PPP memutuskan mendukung Prabowo.
13 Mei
Rapat Kerja Nasional PAN memutuskan menduetkan Prabowo-Hatta sebagai calon presiden-wakil presiden.
14 Mei
Prabowo dan Hatta menemui Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, sekaligus Hatta menyatakan mundur sebagai Menteri Koordinator Perekonomian.
17 Mei
PKS resmi mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
18 Mei
Gerindra, PAN, PKS, dan PPP menggelar rapat untuk membahas pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Prabowo menemui Aburizal membicarakan jatah menteri.
19 Mei
Koalisi Gerindra, PAN, PKS, PPP, PBB, dan Golkar mendeklarasikan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Rumah Polonia, kawasan Cipinang, Jakarta.
Rusman Paraqbueq | Sumber: Wawancara, PDAT
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo