Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berjibaku Menjaga Bahasa Daerah

Sejumlah orang muda mendedikasikan diri mengisi situs ensiklopedia.

14 Juli 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah orang muda mendedikasikan diri mengisi situs ensiklopedia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bahasa Indonesia memang harus diutamakan, namun bahasa daerah tak kalah penting. Sejumlah anak muda kini mulai peduli terhadap kelestarian bahasa daerah. Mereka tergerak mengisi situs ensiklopedia nirlaba, seperti Wikipedia, untuk menjaga dan menyebarluaskan pengetahuan tentang bahasa daerah. Salah satunya adalah pegiat Wikipedia Bahasa Sunda, Ilham Nurwansah, 29 tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rabu lalu, Ilham tampak mengakses laman Wikipedia bahasa Sunda di layar laptopnya. Dengan nada suara cukup kecewa, Ilham menunjukkan peringkat bahasa Sunda di Wikipedia."Bulan sekarang turun dua peringkat dari 92 ke 94," ujar Ilham di Aula Perpustakaan Ajip Rosidi, Bandung, Rabu lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ilham bergabung ke komunitas Wikipedia Bahasa Sunda sejak 2011 setelah mengikuti pelatihan komunitas yang digelar Wikimedia Indonesia, bertajuk Sundapedia. Ia tersentuh untuk ikut melestarikan bahasa Sunda melalui lini masa.Apalagi komunitasnya kini sudah memiliki domain mandiri di situs Wikipedia. Namun, kata Ilham, jika dibandingkan dengan bahasa lain, bahasa Sunda masih tertinggal jauh dalam jumlah artikel dan pengaksesnya.

"Sebut saja kalau dibandingkan dengan bahasa buatan interlingua, namanya Esperanto, yang hanya dituturkan oleh 2 juta orang tapi jumlah artikelnya sudah ratusan ribu dan user yang aktif pun banyak," ucapnya.

Menurut dia, jumlah artikel Wikipedia Bahasa Sunda tidak berbanding lurus dengan jumlah penggunanya.Hingga kini jumlah artikel berbahasa Sunda baru 39.606, sementara pengguna yang terdaftar mencapai 20.017. "Masih kalah kalau dibandingkan dengan bahasa Jawa," katanya.

Saat ini penutur bahasa Sunda mencapai 30-40 juta orang dan menjadi bahasa daerah dengan jumlah penutur terbanyak kedua setelah bahasa Jawa. Kesadaran akan pentingnya literasi bahasa daerah inilah yang membuat Ilham merasa perlu mengenalkan bahasa Sunda, baik dari bahasa tutur maupun tulisan. Menurut dia,jumlah penduduk yang besar tidak berbanding lurus dengan kesadaran literasi bahasa daerahnya.

"Saya memiliki target pribadi mengedit 100 artikel berbahasa Sunda per bulan. Editing antara lain dilakukan terhadap artikel rintisan yang masuk tapi masih belum sesuai dengan kaidah bahasa Sunda yang tepat," kata Ilham.

Bukan hanya bahasa Sunda, sekelompok anak muda dari Wikipedia Bahasa Minang juga memiliki motivasi yang sama untuk melestarikan bahasa daerah. Wikipediawan bahasa Minang, Hardiansyah, 36 tahun, mengatakan banyak bahasa Minang yang beredar di lini masa merupakan bahasa serapan. Ia juga menemukan terjemahan yang tidak pas di media sosial. Jika dibiarkan saja, kata Hardiansyah, warisan budaya ini akan hilang.

"Banyak hal tentang Minangkabau yang belum ditulis atau tak ditemukan di Internet. Itu yang kami cita-citakan: menambah artikel tentang bahasa Minang," ujar Hardiansyah.

Komunitas yang baru dibentuk dalam setahun terakhir ini secara rutin menggelar diskusi dengan balai bahasa bersama para pakar. Mereka juga kerap menulis artikel tentang dunia kuliner, sejarah, atau budaya suku Minangkabau. Apabila belum ada artikel baru, Hardiansyah dan kawan-kawan akan mengambil bahan terjemahan dari Wikipedia Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris, lalu diubah ke dalam bahasa Minang.

Lewat Wikipedia ini, Hardiansyah yakin bahasa Minang akan terus hidup. Apalagi, kata Hardiansyah, Wikipedia memiliki karakter sama seperti ensiklopedia. Keunggulannya, penambahan atau pembaruan informasi tentang suatu topik yang ditulis menjadi lebih cepat. Dunia maya bisa menjadi instrumen untuk memperpanjang usia bahasa daerah.

Hardiansyah menuturkan, masih banyak dokumen lama berbahasa Minang yang belum terjamah. Pada 2015, komunitasnya mengusulkan kepada Wikimedia Indonesia untuk melakukan digitalisasi naskah-naskah lama serta dokumen lama Minangkabau yang ada di Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau, Kota Padang Panjang. "Kami ingin dokumen itu bisa diselamatkan dan diakses publik," kata Hardiansyah.

Upaya yang sama juga dilakukan komunitas Wikipedia Bahasa Jawa. Berdomisili di Yogyakarta, Cahyo Ramadhani dan kawan-kawan aktif menerjemahkan sejumlah artikel berbahasa Inggris ke dalam bahasa Jawa. Misalnya artikel tentang "kaviar", makanan mahal dari telur ikan. Hingga saat ini, terhitung ada 50.317 artikel ilmiah yang sudah bercokol di Wikipedia Bahasa Jawa. Sebanyak 31.323 orang telah membuat akun di Wikipedia Bahasa Jawa. Dari jumlah tersebut, ada 111 orang yang aktif berkontribusi.

Sebagai ketua, Cahyo bertanggung jawab menjadi orang terakhir yang menjaga kualitas artikel yang dibagikan dalam Wikipedia Jawa. Dia menyunting agar artikel menggunakan ejaan bahasa Jawa sesuai dengan standar Wikipedia, sekaligus menjaga artikel bersih dari frasa yang kurang efektif.

Agar bahasa Jawa semakin terasa akrab di kalangan kaum muda, Cahyo pernah berdiskusi dengan Revo Arka Giri Soekatno yang juga membidani Wikipedia Bahasa Indonesia. Diskusi dilakukan untuk memperbanyak penggunaan bahasa Jawa ngoko (kasar) ketimbang krama (halus). Pertimbangannya, Jawa ngoko lebih lugas untuk menyampaikan gagasan di Wikipedia Bahasa Jawa. "Bahasa Jawa ngoko juga lebih universal," kata Cahyo. AMINUDDIN A.S. (BANDUNG) | FEBRIANTI (PADANG)| SHINTA MAHARANI(YOGYAKARTA) | DINI PRAMITA | LARISSA HUDA


Berlimpah Bahasa

Indonesia kaya akan bahasa. Berdasarkan penelitian Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, jumlah bahasa daerah dari Sabang sampai Merauke mencapai ribuan. Penelitian yang dilakukan sejak 1991 hingga 2017 itu tidak mencakup dialek dan subdialek.

Bahasa daerah yang telah diidentifikasi dan divalidasi berjumlah 652 dari 2.452 daerah pengamatan. Masih banyak lagi bahasa di wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat yang belum teridentifikasi.

Sebaran bahasa daerah di berbagai pulau:

18 Bahasa dengan banyak pengguna:
- Sumatera (3): Aceh, Melayu, Minangkabau
- Jawa (3): Jawa, Sunda, Madura
- Bali (1): Bali
- Papua (7): Sentani, Awban. Korowai, Tokuni, Biak, Serui, Kuri
- NTB (1): Sumbawa
- Sulawesi (3): Bugis, Makassar, Muna

18 Bahasa yang terancam punah:
- Maluku (2): Hulung, Samasuru
- Papua (9): Mander, Namla, Usku, Maklew/Makleu, Bku, Mansim Borai, Dubu, Irarutu, Podena
- Sulawesi (4): Ponosakan/Ponosokan, Konjo, Sangihe Talaud, Minahasa (Gorontalo)
- Sumatera (2): Bajau Tungkai, Lematang
- NTT (1): Nedebang

17 Bahasa yang stabil tapi sedikit penggunanya:
- Maluku (3): Buru, Lisabata, Luhu
- Papua (7): Moswar, Kuri/Nabi, Aframa/usku, Gresi, Ormu, Somu/Toro, Senggi
- Sulawesi (5): Mandar, Minahasa, Pamona, Bone Bolango, Wolio
- Sumatera (1): Kerinci
- NTT (1): Rongga

Vitalitas Bahasa

Bahasa daerah yang sudah punah ada 13:
- Maluku (11): Kajeli/Kayeli, Piru, Moksela, Palumata, Ternateno, Hukumina, Hoti, Serua, Nila
- Papua (2): Tandia, Mawes

Bahasa daerah yang kritis atau mendekati punah ada empat:
- NTT (1): Reta
- Papua (1): Saponi
- Maluku (2): Ibo, Meher

Bahasa yang mengalami kemunduran ada dua:
- Maluku: Hitu
- Papua: Tobati

SUMBER: BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN BAHASA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (2017)

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus