Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hubungan Indonesia dan Cina menginjak usia 60 tahun. Interupsi panjang sempat terjadi setelah kekuasaan negeri ini beralih dari tangan Soekarno ke Soeharto. Namun kini adalah masanya ketika kepentingan ekonomi lebih diutamakan. Cina, yang membuka pintu terhadap kapitalisme, dalam waktu singkat menjadi raksasa ekonomi dunia. Berikut perjalanan diplomatik itu.
Soekarno
13 APRIL 1950: Terjalin hubungan diplomatik Indonesia-Cina.
18-24 APRIL 1955: Perdana Menteri Cina Zhou Enlai beserta delegasi menghadiri Konferensi Asia Afrika di Bandung. Masih pada tahun yang sama, Zhou Enlai melakukan kunjungan resmi ke Indonesia.
SEPTEMBER 1956: Presiden Soekarno balas mengunjungi Cina. Di Shanghai, Soekarno menekankan arti teman seperjuangan serta menyebut Cina sebagai negara panutan dan inspirasi bagi Indonesia.
1960: Bersama Cina, Soekarno berupaya menyelenggarakan Conference of New Emerging Forces, kekuatan negara-negara berkembang di luar blok Soviet dan Amerika Serikat. Konferensi ini tak pernah terjadi, tapi hubungan Indonesia-Cina semakin akrab. Setahun kemudian, 1 April 1961, Indonesia dan Cina menandatangani perjanjian persahabatan dan kerja sama kebudayaan bilateral
NOVEMBER 1964: Presiden Soekarno menemui Mao Zedong di Beijing (dulu Peking). Ini disusul dengan kunjungan Ketua Partai Komunis Cina Zhou Enlai ke Istana Bogor, yang diterima Dr Subandrio, pada 20 April 1965.
Soeharto
30 OKTOBER 1967: Di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto, Indonesia membekukan hubungan diplomatik dengan Cina. Indonesia marah karena Cina memberikan suaka politik bagi para eksil. Indonesia juga curiga Cina terlibat dalam gonjang-ganjing konflik pada pertengahan 1960-an.
JULI 1985: Nota kesepahaman Indonesia-Cina ditandatangani dan perdagangan bilateral dibuka kembali. Menteri Luar Negeri Cina Qian Qichen bertemu dengan Presiden Soeharto dan Menteri-Sekretaris Negara Moerdiono di Jakarta. Normalisasi hubungan diplomatik Indonesia-Cina mulai dibicarakan.
JULI 1990: Menteri Luar Negeri Ali Alatas mengunjungi Cina dan kedua negara sepakat mengeluarkan komunike bersama tentang pemulihan hubungan diplomatik. Sebulan kemudian, Perdana Menteri Li Peng mengunjungi Indonesia dan berbicara dengan Presiden Soeharto. Mereka membahas lima prinsip perdamaian dan sepuluh prinsip konferensi Bandung.
AGUSTUS 1990: Indonesia-Cina sepakat memulihkan hubungan diplomatik. Bulan selanjutnya, Presiden Soeharto untuk pertama kalinya mengunjungi Cina dan membahas hubungan dagang bilateral. Presiden Yang Shangkun membalas kunjungan ini pada Juni 1991.
B.J. Habibie
MEI 1999: Presiden B.J. Habibie mengeluarkan instruksi presiden yang menghapus diskriminasi etnis Tionghoa di Indonesia.
Abdurrahman Wahid
DESEMBER 1999: Presiden Abdurrahman Wahid mengunjungi Cina. Ia membahas peningkatan pertukaran kunjungan pejabat tinggi pemerintah, parlemen, bisnis, partai politik, dan tokoh masyarakat. Kunjungan ini menghasilkan Komunike Bersama Indonesia-Cina. Alwi Shihab selaku Menteri Luar Negeri menandatangani pernyataan bersama Cina-Indonesia tentang arah kerja sama bilateral abad ke-21 dan pembentukan komisi gabungan kerja sama bilateral.
Megawati
OKTOBER 2003: Perdana Menteri Wen Jiabao menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Tiongkok-ASEAN ke-7 di Bali. Wen Jiabao menyatakan resmi bergabung dalam Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama Asia Tenggara. Dalam hubungan bilateral, muncul deklarasi bersama kemitraan strategis Indonesia-Cina yang meliputi kerja sama di berbagai sektor: politik-keamanan, ekonomi dan pembangunan, serta sosial-budaya.
SBY
JULI 2005: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkunjung ke Cina pada Juli 2005. Setahun kemudian, Yudhoyono menghadiri ASEAN-China Commemorative Summit di Nanning, Guangxi.
MARET 2007: Setelah pembahasan perjanjian kerja sama pertahanan yang difokuskan pada kenyamanan dan kepercayaan di antara aparat keamanan dan pertahanan kedua negara serta pengadaan alat tempur, Indonesia dan Cina menandatangani beberapa perjanjian penting. Di antaranya Perjanjian Ekstradisi Indonesia-Cina dan Bilateral Currency Swap Arrangement.
JANUARI 2010: Sidang kedua Mekanisme Dialog Wakil Perdana Menteri Indonesia-Cina diadakan di Jakarta. Kedua pihak menyaksikan penandatanganan plan of action kemitraan strategis Indonesia-Cina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo