Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Bisikan amirmachmud

Pembangunan kota kisaran digiatkan, selain kantor bupati, juga sudah berdiri kantor tingkat ii lainnya. tujuannya supaya kisaran layak menjadi ibu kota kabupaten asahan yang masih di tanjung balai. (kt)

13 Maret 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SUDAH lebih Rp 50 juta uang dibenamkan buat menata dan merias kota Kisaran di Kabupaten Asahan umatera Utara. Ada yang berasal dari APBD Kabupaten dan ada yang dari Inpres. Untuk tahun dinas sekarang ini sudah dirancangkan Rp 200 juta lagi akan ditambahkan. Semua itu dimaksudkan untuk biaya pembangunan kota Kisaran agar bila dipandang layak sebagai ibukota Kabupaten Asahan. Tentu saja bukan tanpa alasan. Yang paling menonjol ialah lantaran Kantor Bupatinya sendiri ada di Kisaran, 27 Km dari Tanjung Balai, yang secara resmi sampai saat ini masih berstatus sebagai Ibukota Kabupaten. Juga hampir semua kantor dinas dan jawatan tingkat kabupaten ramai-ramai menguntiti kantor Bupati yang selesai dibangun 1968 itu. Ini tampaknya dilakukan karena enggan disebut tak gigih pada pendirian. Sebab bila orang berpaling ke masa lewat, orang akan teringat pada 16 Pebruari 1963, tatkala DPRD Gotong Royong Kabupaten Asahan sempat berembug dan lantas mengusulkan (bertanda tangan Ketuanya Nur Amansyah) kepada Pusat agar Ibukota Kabupaten Asahan dihijrahkan dari Tanjung Balai ke Kisaran. Alasannya? Kisaran lebih strategis, ini satu. Lalu, kurang tepat 2 kepala daerah tingkat II yaitu Walikota Kdh Kodya dan Bupati bercokol di satu kota. Rp 10 Juta Usul yang dulu tak sempat digubris orang Pusat itu kemudian disusul oleh desakan DPRD Kabupaten Asahan pada 29 Agustus 1972. selain alasan yang dulu, DPRD hasil pemilihan umum 1971 itu menambahnya pula. Yakni, "Kisaran di masa depan banyak kemungkinan buat berkembang. Punya areal tanah cukup luas buat pembangunan. Tidak seperti Tanjung Balai yang selain di pinggir pantai juga cuma punya tanah seluas dua kilometer persegi saja". Tapi entah katena kecewa oleh itu usul yang terasa lebih banyak omong kosong atau tak yakin pada kondisi kota seluas lebih 3 Km dengan penduduk lebih 45 ribu itu, kabarnya Menteri Dalam Negeri Amirmahmud sempat membisikkan kepada Bahrum Damanik, Sekretaris Daerah Asahan: "Kisaran belum memenuhi syarat dijadikan ibukota kabupaten". Itu terjadi tatkala sang Menteri dalam perjalanan dinas ke Medan di tahun 1974, dan sempat mampir ke Kisaran. Tapi sang Menteri agaknya tak mau lebih menggundahkan hati sang Sekda oleh penilaiannya yang barangkali obyektif itu. Sebab segera saja ia menggelosorkan sumbangan Rp 10 juta dengan pesan, "agar digunakan buat membangun riol di kota Kisaran". Sebab riol-riol kota itulah kabarnya biang sebab Menteri Amirmachmud tak mampu menahan din meluncurkan bisikannya tadi. Terminal Begitu Mendagri angkat kaki dari Kisaran, dan bekas-bekas hiruk pikuk penyambutan dibenahi, Pemda Asahan pun sibuk membenahi riol sepanjang 1100 meter di Jalan Singamangaraja. Dan bisikan sang Menteri tadi memacu Bupati Abdul Manan Simatupang yang baru pulang dari haji itu untuk lebih sibuk. Aspal pun ditebarkan di jalan-jalan kota sepanjang 5 Km. Lalu pembuatan jalan baru di kampung Sibogat sepanjang 1 1/2 Km untuk lebih memuaikan Kisaran. Rumah pegawai pun segera digarap, agar para pegawai yang masih bermukim di Tanjung Balai dapat segera hijrah. Pembangunan riol dengan ongkos uang sumbangan menteri diteruskan 5 Km lagi ke Jalan Cokroaminoto dan Singamangaraja serta Pattimura. Tentu ini dengan uang sendiri. Yang tentunya lebih membanggakan ialah selesainya Terminal Bis di Jalan Bakti yang diresmikan pertengahan Desember kemarin oleh Bupati Simatupang. Di hari yang sama diresmikan pula pembangunan 920 meter jalan Bakti, jalan Pasar Lama dan jalan Sech Hasan yang meliputi hampir 2 ribu meter. Dan seakan lupa rasa letih pada hari itu juga diresmikan 9 buah gedung SD dan 6 buah SI yang selesai diperbaiki. Mata Bupati Manan Simatupang pun berbinar-binar kegirangan mendengar laporan Raja Mahmud, Kepala PU Seksi Kota Kisaran yang memaparkan pelaksanaan pembangunan yang segera bisa diresmikan sang Bupati. Yakni jalan-jalan dalam kota, Gedung Wanita Gedung FBSI, S rumah kopel buat pegawai Pemda dan 2 Asrama PGA. Pendeknya semua itu tentunya bisa diandalkan menopang Kisaran sebagai Ibukota Kabupaten Asahan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus