Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran Vihara Ekayana Arama di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, mengejutkan umatnya karena terjadi di tengah peribadatan pada Minggu siang 4 Agustus 2019. Saat itu juga tak lama dari dimulainya mati lampu massal atau blackout di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat karena gangguan pada jaringan distribusi PLN.
Pengurus Vihara Ekayana, Febrian Temansjah, mengungkap kembali kisah pada hari kebakaran itu terjadi. Listrik padam juga membuat komunikasi lumpuh. Akibatnya, saat terjadi kebakaran sangat susah menghubungi pemadam kebakaran.
"Internet enggak bisa, telepon juga enggak bisa. Sementara api terus menyala. Akhirnya kami jemput pemadam kebakaran," katanya saat ditemui di Vihara Ekayana, Jumat, 9 Agustus 2019.
Ia menyebut kebakaran diketahui pukul 13.40 WIB saat ada pengurus lainnya berteriak dari lantai dua. Saat itu ruangan sudah gelap dengan asap. Sementara dari sisi luar vihara, api sudah membesar membakar hingga ke lantai empat.
Pemadam kebakaran datang setelah dijemput langsung pada pukul 14.20 WIB. Tidak lama setelah pemadam kebakaran datang itu terdengar suara letupan yang cukup besar. "Kemungkinan dari kaca-kaca kemudian di situ ada kompresor AC," ujar Febrian lagi.
Ia mengatakan kebakaran tersebut sempat mengagetkan para umat karena api tiba-tiba muncul di bagian belakang gedung tepatnya lantai dua. "Kondisi masih banyak umat yang sedang berkebaktian," kata Febrian.
Beruntung, kobaran api dapat segera dipadamkan. Penanganan kebakaran disebutkannya melibatkan 20 unit mobil pemadam.
Belakangan didapati api melahap hingga ke lantai empat masing-masing satu ruangan. Namun berdampak kepada operasional vihara secara menyeluruh. Tempat peribadatan pun terpaksa diungsikan sementara ke bangunan serbaguna.
Kerugian tidak bisa ditaksir karena hingga lima hari pasca kebakaran pengurus vihara belum bisa merapikan sisa-sisa kebakaran. Yang sudah diketahui, kata Febrian, adalah beberapa patung yang biasa dipakai sembahyang maupun pemberian serta peralatan wihara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kapolsek Kebon Jeruk Ajun Komisaris Erik Sitepu mengatakan bahwa dari hasil pemeriksaan di lokasi bekas kebakaran menunjuk asal api dari sebuah kamar di lantai dua. "Dari ruang tempat penyimpanan abu dupa," ujarnya melalui aplikasi pesan Whatsapp, Jumat malam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun hingga saat berita ini dimuat penyebab kebakaran belum bisa diketahui pasti. "Kesimpulan penyebab kebakaran vihara itu menunggu hasil identifikasi tim Puslabfor," kata Erik.