Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Kebakaran Vihara Ekayana Kebon Jeruk Diduga Percikan Kabel

Kebakaran Vihara Ekayana Arama, di Kebun Jeruk, Jakarta Barat, diduga karena percikan kabel di lantai dua.

10 Agustus 2019 | 06.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Bangunan Vihara Ekayana Arama yang terbakar pada Ahad, 4 Agustus 2019 di Jalan Mangga Dua, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Tempo/Muh Halwi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran Vihara Ekayana Arama, di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, diduga karena percikan kabel yang berasal dari lantai dua. Pengurus Vihara, Febrian Temansjah mengatakan api tersebut menjalar dari satu kamar di lantai dua bangunan Vihara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dugaan sementara api berasal dari satu kamar di lantai dua dan itu kemungkinan arus yang saat mati lampu tegangan naik ya. Nah di situ ada kabel menimbulkan percikan api dan mengenai alat-alat di sana," kata Febrian saat di temui Tempo di Vihara Ekayana, Jumat, 9 Agustus 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Febrian mengakui bahwa kebakaran tersebut berasal dari lantai dua. Pasalnya di kamar tersebut terdapat barang-barang yang mudah terbakar seperti sarung, buku, dan beberapa barang untuk kebaktian.

"Di sana memang ada kain dan perlengkapan untuk kebaktian seperti sarung, buku dan tempat kamar tidur serta penyimpanan beberapa barang untuk ibadah," ujarnya.

Kepala Polsek Kebun Jeruk Ajun Komisaris Erik Sitepu mengatakan dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan bahwa asal kebakaran dari sebuah kamar di lantai dua.

"Dari olah TKP hanya menunjukkan asal kebakaran dari ruang tempat penyimpanan abu dupa," ujarnya melalui pesan whatshap, Jumat malam.

Namun hingga saat berita ini dimuat penyebab kebakaran belum bisa diketahui dari mana. "Kesimpulan penyebab kebakaran menunggu hasil identifikasi tim Puslabfor," katanya.

Dari pantauan Tempo, kebakaran vihara tersebut mengakibatkan sisi kiri bangunan Vihara Ekayana tampak gosong dan ludes mulai dari lantai dua hingga lantai empat.

Jadi rata-rata kerusakan hanya satu ruangan saja dari lantai dua sampai empat dan itu kebanyakan ruang arsip saja, kemudian bekas tempat tidur," ujar Febrian.

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus