Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Bob Hasan: "Saya Harus Diadili Secara Hukum, Bukan Politis"

8 April 2001 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini


MOHAMAD "Bob" Hasan tampak santai di depan ruangan penjara ketika ditemui TEMPO, sekitar pukul 09.00, Rabu pekan silam. Jenggot memutih yang dibiarkan tumbuh menutupi dagunya yang kecil membuat Bob tampak lebih tua. Penampilan Bob pun tampak seadanya, mengenakan T-shirt putih kumal bertuliskan "New York", celana hitam, dan sandal hitam. Bob mengaku bahwa pagi itu dia sudah tiga kali menyapu ruangan selnya. "Saya memang kurang tidur," kata Bob dengan ringan. Berikut ini petikan wawancara Ecep Suwardani Yasa dari TEMPO dengan penghuni sel ADM-OR.2 Lembaga Pemasyarakatan Batu, Nusakambangan, itu.

Mengapa pemindahan Anda begitu mendadak?

Saya memang tidak tahu-menahu soal pemindahan ini. Saat itu saya sedang tidur dan dibangunkan jam dua pagi, lalu diberi tahu akan dipindah. Ke mana saya dipindah, saya tidak paham. Yang memberi tahu saya ketika itu adalah Pak Dirjen Adi Suyatno.

Bagaimana perasaan Anda tentang "hijrah" Anda dari LP Cipinang ke LP Batu, Nusakambangan?

Saya tidak keberatan dengan pemindahan dari Jakarta ke sini. Karena saya memang merasa tidak bersalah, saya menjalaninya dengan lillahitaalla saja. Apalagi saya ini usianya sudah 70 tahun. Yang penting, kita mengikuti hukum Indonesia. Yang perlu saya tegaskan, saya harus diadili secara hukum, bukan secara politis.

Salah satu alasan pemindahan adalah kekhawatiran bahwa Anda akan kabur dari Cipinang?

Saya mau melarikan diri? Mau lari ke mana? Umur saya sudah 70 tahun. Sekarang ini saya sedang melakukan penanaman modal akhirat atau PMA.

Pulau Nusakambangan adalah tempat yang seram dan menakutkan. Bagaimana menurut Anda?

Saya sudah biasa berhubungan dengan masyarakat bawah. Kalau Anda tahu, anggota-anggota PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) adalah anak-anak dari papan bawah, seperti anak-anak petani, pegawai negeri sipil, dan orang yang enggak punya. Jadi, saya sering di bawah dan kondisi ini untuk saya merupakan hal yang biasa saja. Saya sudah ngobrol-ngobrol sedikit dengan napi lainnya dan ternyata tanggapan mereka baik-baik saja. Lagi pula saya sudah biasa hidup di hutan dan Nusakambangan memang tidak asing bagi saya.

Apa kegiatan sehari-hari Anda?

Kegiatan saya olahraga dan baca buku. Tapi buku-buku saya masih ditahan di kantor sipir untuk diperiksa. Buku-buku yang saya bawa adalah cerita detektif, dan juga beberapa majalah.

(Bob Hasan minta izin masuk ke selnya untuk mematikan keran air karena air di bak mandi di kamarnya sudah mulai luber. Beberapa saat kemudian, dia keluar lagi.)

Di sini saya punya lebih banyak waktu untuk mendekatkan diri dengan Tuhan. Senin dan Kamis, saya tetap akan puasa sunah. Sahur dengan biskuit saja sudah cukup. Saya merasa lebih tenang beribadah.

Apa Anda membawa handphone dan alat elektronik lainnya?

Handphone apaan? Mana boleh sama Pak Nardi (Kepala LP Batu)? Radio kecil sih ada. Dan radio ini tidak sampai menangkap siaran Jakarta, hanya bisa menangkap siaran lokal Cilacap.

Bagaimana hubungan Anda dengan keluarga saat ini?

Hubungan saya dengan keluarga baik-baik saja. Cuma, saya larang mereka ke sini. Alasannya, kalau mereka ke sini, mereka akan emosional, menangis, lalu sakit. Kalau begitu, yang susah saya juga, terutama bila itu menimpa anak-anak saya, Iki (20 tahun), Eko (18 tahun), dan yang kecil Uka (3 tahun). Sedangkan istri saya, Pratiwi, saat ini sedang sakit hipertensi, sering kencing, menangis, marah-marah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus