Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Bogor Tiga Kali Raih Penghargaan Kota Layak Anak

Menurut Iceu masih banyak pekerjaan rumah Pemerintah Kota Bogor sebagai Kota Layak Anak tingkat madya.

30 Juli 2021 | 09.32 WIB

Ilustrasi anak di sekolah. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi anak di sekolah. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bogor - Kota Bogor sudah tiga kali meraih penghargaan Kota Layak Anak (KLA) kategori Madya dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A). Penghargaan itu diberikan langsung oleh Menteri P3A I Gusti Ayu Bintang Darmawati di Jakarta, Kamis. 

Acara Penghargaan Kabupaten dan Kota Layak Anak 2021 itu digelar secara virtual dari Jakarta. Penghargaan itu diterima Sekretaris Daerah Kota Bogor Syarifah Sofiah, yang didampingi Kepala Dinas P3A Kota Bogor Iceu Pujiati.

Iceu Pujiati mengatakan Kota Bogor telah menerima penghargaan Kota Layak Anak kategori Madya pada 2018, 2019, dan 2021. Pada tahun 2020, penghargaan itu tidak dilaksanakan.

Kriteria Kota Layak Anak adalah kota yang memiliki sistem pembangunan berbasis hak anak. Pembangunan itu dilakukan lewat pengintegrasian komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat dan dunia usaha.

"Sistem pembangunan berbasis hak anak itu harus diimplementasikan dalam kebijakan program dan kegiatan, agar menjamin pemenuhan hak dan perlindungan anak," kata Iceu di Balai Kota Bogor, Kamis 29 Juli 2021.

Menurut Iceu masih banyak pekerjaan rumah Pemerintah Kota Bogor sebagai Kota Layak Anak tingkat madya. Pemerintah masih harus meningkatkan kelembagaan dan pemenuhan lima klaster hak anak lewat program kegiatan berkelanjutan.

Ada lima klaster kategori penilaian:
1. Pemenuhan hak sipil dan kebebasan anak
2. Pemenuhan hak anak atas lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif
3. Pemenuhan hak anak atas kesehatan dan kesejahteraan
4. Pemenuhan hak anak atas pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya
5. Perlindungan khusus anak.

Sebagai Kota Layak Anak, kata Iceu, Kota Bogor tidak bisa berjalan sendiri. "Pemenuhan hak anak di lima klaster ini harus kolaborasi dan sinergi dengan masyarakat serta dunia usaha, maupun stakeholder lain," tambah Iceu.

Baca juga: Sebut Stok Vaksin Covid-19 Tinggal 104 Vial, Bupati Bogor: Kebutuhan Mendesak

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus