Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah dinobatkan menjadi Person of the Year 2021 versi TIME, CEO Tesla Inc. Elon Musk membuat cerita baru. Pada senin lalu, dia mengumumkan akan membayar pajak sebesar USD 11 miliar (Rp 157,262 triliun ) tahun ini.
"Bagi mereka yang bertanya-tanya, saya akan membayar pajak lebih dari $11 miliar tahun ini," tulis Musk via Twitter seperti dikutip dari Hindustan Times hari ini, Selasa, 21 Desember 2021.
Sejak November, bos Tesla itu terus melepas sahamnya di pabrikan mobil listrik itu. Tweet pooling pelepasan saham pun mengakibatkan harga saham Tesla terjun bebas.
Selama beberapa minggu terakhir, Elon Musk menjual sekitar 12,9 saham Tesla senilai USD 14 miliar. Menurut hukum AS, dia harus membayar pajak capital gain untuk itu. Musk pun harus menjual 4,1 juta saham Tesla lagi untuk mencapai target 10 persen penjualan saham seperti yang telah dijanjikannya.
Di sisi lain, nilai pasar Tesla melonjak menjadi lebih dari USD 1 triliun tahun ini. Produsen mobil listrik AS itu pun lebih berharga daripada gabungan pabrikan mobil ebsar Ford Motor dan General Motors.
Elon Musk menjual 12,9 juta saham Tesla senilai hampir USD 14 miliar pada 18 Desember 2021. Untuk mencapai 10 persen saham Tesla, Elon Musk harus menjual 4,1 juta lembar saham lagi.
Pengumuman bakal bayar pajak USD 11 miliar ke Pemerintah AS muncul seminggu setelah Senator Demokrat AS Elizabeth Warren bicara via ke Twitter. Warren mengatakan Elon Musk harus membayar pajak setelah majalah TIME menobatkan CEO Tesla Inc. itu sebagai Person of the Year 2021.
JOBPIE | HINDUSTAN TIMES
Baca: Tesla Jadi Perusahaan Otomotif Terkaya Kalahkan Raksasa Toyota
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini