Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Polres Jakarta Pusat menyatakan kebakaran kantor BPOM menghanguskan arsip penelitian tentang Napza. Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat Komisaris Wisnu Wardana mengatakan telah selesai menyelidiki penyebab kebakaran di kantor Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Jalan Percetakan Negara, Johar Baru, Jakarta Pusat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Yang terbakar ruang standardisasi Napza (narkotika, prekusor dan zat adiktif)," kata Wisnu saat dikonfirmasi, Jumat, 23 Juli 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wisnu mengatakan ruangan BPOM yang terbakar tidak menyimpan obat apapun. Sebab ruangan tersebut bukan tempat penyimpanan obat atau gudang.
"Itu tempat staf dan arsip, bukan gudang penyimpanan," kata Wisnu
Gedung F BPOM terbakar pada Ahad malam, 18 Juli 2021 pukul 21.30. Api berhasil dipadamkan oleh puluhan personel Damkar dan belasan unit mobil pemadam pada Senin, 19 Juli dini hari.
Dari hasil penyelidikan awal, api diketahui pertama kali berkobar di lantai satu gedung, di ruang standarisasi obat dan prekursor dan zat adiktif.
Kebakaran diduga terjadi akibat hubungan arus pendek listrik atau korsleting. Apa lagi saat itu memang sedang ada pekerjaan peremajaan instalasi listrik di Gedung Lorong F Timur dan F Barat.
Kasudin Damkar Jakarta Pusat Asril Rizal menjelaskan, menurut keterangan saksi di lokasi kejadian, api muncul saat petugas menaikkan MCB dan disusul ledakan. Petugas keamanan BPOM kemudian ingin melakukan pemadaman namun kesulitan, karena asap pekat.
Asril mengatakan Damkar mengerahkan 17 unit mobil pemadam. Selain itu sebanyak 75 personel dikerahkan untuk menjinakkan si jago merah.
Api kebakaran kantor BPOM akhirnya bisa pada pada pukul 00.42 dini hari. "Kerugian ditaksir Rp600 juta dengan luas area 8x25 meter atau 200 meter persegi," kata Asril.