Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

Bukti Apa yang Dipegang Hasto Kristiyanto Membongkar Korupsi Jokowi

Hasto Kristiyanto menyiapkan dokumen dan video berisi dugaan korupsi Jokowi dan orang-orang dekatnya. PDIP melobi Kapolri.

5 Januari 2025 | 08.30 WIB

Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto (kanan) didampingi Ketua DPP PDIP Bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional Ronny Talapessy di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, 4 Desember 2024. Tempo/Ilham Balindra
Perbesar
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto (kanan) didampingi Ketua DPP PDIP Bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional Ronny Talapessy di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, 4 Desember 2024. Tempo/Ilham Balindra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Hasto Kristiyanto menyiapkan video dan dokumen dugaan korupsi Jokowi dan orang dekatnya.

  • Utusan Jokowi berpesan kepada Hasto Kristiyanto agar ia mundur sebagai Sekretaris Jenderal PDIP.

  • Sebagian pengurus PDIP menolak berkonfrontasi dengan Jokowi karena ada ancaman kasus hukum.

DI sebuah kamar hotel di Denpasar, Bali, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto merekam lima video pada Ahad, 15 Desember 2024. Salah satunya soal klaim situasi yang terjadi di PDIP setelah pemecatan Joko Widodo pada awal Desember 2024. Dalam video itu, Hasto mengklaim mendapat ancaman kasus hukum.

Menggunakan telepon seluler milik Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Yoseph Aryo Adhi Dharmo, Hasto juga membuat video yang membongkar perilaku Jokowi selama sepuluh tahun berkuasa. Misalnya soal perintah Jokowi kepada seorang petinggi lembaga negara untuk menetapkan mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, sebagai tersangka dalam kasus Formula E pada 2022.

Video lain yang dibikin Hasto menyangkut berbagai dugaan skandal yang melibatkan Jokowi dan keluarganya. Hasto membantah bila berbagai video itu disebut merupakan serangan kepada Jokowi. “Video itu untuk menunjukkan apa yang terjadi selama beberapa tahun ke belakang supaya kita bisa belajar,” katanya saat ditemui Tempo di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 2 Januari 2025.

Hasto buru-buru membuat berbagai video setelah menerima pesan dari seorang petinggi kepolisian dua hari sebelumnya atau pada Jumat, 13 Desember 2024. Tiga politikus PDIP mengatakan polisi berpangkat inspektur jenderal itu membawa tiga pesan dari Jokowi. Pesan pertama adalah permintaan agar partai banteng tak memecat Jokowi.

Pada Rabu, 4 Desember 2024, Hasto menyampaikan bahwa PDIP akan memecat 27 kader atas perintah Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Saat itu ia juga menyebutkan bahwa Jokowi dan anggota keluarganya bukan lagi bagian dari PDIP. Pada Pemilihan Umum atau Pemilu 2024, Jokowi mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, putra sulungnya.



Kepada Hasto, polisi itu juga menyampaikan bahwa ia harus mundur sebagai sekretaris jenderal dalam waktu 1 x 24 jam. Sejumlah orang dekat Jokowi pernah bercerita kepada Tempo bahwa mantan Gubernur Jakarta itu tak sreg dengan Hasto. Sebab, ia kerap menyerang Jokowi dan keluarganya. Pesan ketiga, Hasto diminta tak mengungkit masalah pribadi keluarga Jokowi.

Ketua PDIP Bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional Ronny Talapessy membenarkan isi pesan dari utusan Jokowi tersebut. “Mas Hasto diminta mundur dari jabatannya, kecuali pemecatan Jokowi dan anggota keluarganya dibatalkan,” ujar Ronny kepada Tempo di Jakarta Pusat, Selasa, 31 Desember 2024.

Welingan itu datang beriring dengan sebuah peringatan. Tiga petinggi PDIP menyatakan polisi itu mengingatkan bahwa kasus hukum yang menjerat Hasto di Komisi Pemberantasan Korupsi akan segera diproses. Kasus yang dimaksud adalah suap Harun Masiku kepada mantan anggota Komisi Pemilihan Umum, Wahyu Setiawan, pada Januari 2020. Hasto diduga ikut menyuap Wahyu.
 
Hasto mengaku menerima pesan serupa sebanyak tiga kali. Semuanya disampaikan setelah ia menyatakan PDIP akan memecat Jokowi dan putranya, Gibran Rakabuming Raka, serta menantunya, Bobby Nasution, yang telah hengkang ke Partai Gerindra. Tak hanya dari kepolisian, pesan dari Jokowi juga disampaikan lewat seorang Ketua PDIP.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul Kartu As dari Diponegoro

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus