Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Burgreens, Burger Sehat Berangkat dari 3 Alasan Sehat

Bisnis makanan sehat Burgreens dirintis oleh Helga Angelina Tjahjadi dan suaminya, Max Mandias pada 2013.

14 Januari 2019 | 12.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Burger vegetarian Burgreens. Tempo/Ratih Purnama

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kamu pasti tahu burger sehat yang satu ini. Namanya Burgreens. Bisnis makanan sehat ini dirintis oleh Helga Angelina Tjahjadi dan suaminya, Max Mandias pada 2013.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Helga Angelina Tjahjadi menjelaskan Burgreens dibuat berangkat dari tiga alasan kesehatan. Alasan pertama, sejak kecil Helga mengidap sejumlah penyakit, seperti asma, sinusitis, dan eksim. Kondisi itu membuatnya alergi terhadap 20 jenis bahan makanan, harus mengkonsumsi obat, dan antibiotik hingga duduk di bangku SMP.

"Dari kondisi kesehatan saya tadi, saya ingin mencari altenatif penyembuhan lain tanpa memasukkan banyak kandungan kimia ke dalam tubuh," kata Helga Angelina Tjahjadi di Jakarta, Jumat 11 Januari 2019. "Saya banyak membaca buku tentang nutrisi, pengobatan natural, dan diet sehat."

Berbagi Sehat dengan Burgreens

Helga Angelina Tjahjadi kemudian tertarik dengan sosok ilmuwan Albert Einstein yang menjadi vegetarian. "Albert Einstein mendorong saya untuk mendalami makanan organik," ucap Helga.

Alasan kedua adalah pertamuan Helga Angelina Tjahjadi dengan Max Mandias. Mereka sama-sama antusias perihal makanan organik. Dari situlah Burgreens lahir.

"Max Mandias menjadi vegetarian sejak 2010. Kesamaan ini mendorong kreativitas kami untuk menciptakan menu setiap hari," kata Helga. Max Mandias jago masak dan meracik aneka rasa dari bahan-bahan organik. "Saya hanya bisa menikmati karena tidak bisa masak sampai sekarang."

Alasan ketiga, Helga dan Max Mandias ingin berbagi menu dan menjaga kesehatan banyak orang. "Setiap orang pasti berdoa selalu dalam kondisi sehat. Namun, saya melihat kurangnya pilihan makanan sehat yang dijajakan di Indonesia saat itu," ucap dia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus