Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Calon Presiden Abangan 212

Prabowo Subianto merangkul Persaudaraan Alumni 212 sebagai bagian dari koalisi politiknya. Merancang pemenangan pemilihan umum bersama Rizieq Syihab.

4 Agustus 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Prabowo Subianto merangkul Persaudaraan Alumni 212 sebagai bagian dari koalisi politiknya. Merancang pemenangan pemilihan umum bersama Rizieq Syihab. Prabowo Subianto merangkul Persaudaraan Alumni 212 sebagai bagian dari koalisi politiknya. Merancang pemenangan pemilihan umum bersama Rizieq Syihab.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

LEWAT telepon, Slamet Maarif diminta Amien Rais datang ke rumahnya di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, pada Selasa pekan lalu. Amien ingin mengajak Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 itu bertemu dengan seseorang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dari rumah Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional itu, keduanya mengarah ke kawasan Pejaten, kediaman Ketua Dewan Syura Partai Keadilan Sejahtera Salim Segaf Al-Jufri. Di tempat Salim Segaf, mereka sempat berbincang hingga selepas magrib. Slamet sempat menyangka orang yang dimaksud Amien adalah Salim Segaf.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setelah itu, ketiganya berangkat ke kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru. Slamet baru menyadari rumah Prabowo bukan tujuan terakhir mereka malam itu. Ia baru diberi tahu bakal diajak bertemu dengan sejumlah petinggi partai politik di kediaman pengusaha Maher Algadri. "Saya baru tahu ada pertemuan di Prapanca," kata Slamet di markas Front Pembela Islam, Petamburan, pada Rabu pekan lalu.

Hari itu, pemimpin Gerindra, PKS, dan PAN berkumpul membahas nasib koalisi. Maher adalah sahabat kental Prabowo. Slamet menuturkan, sahibulbait juga ditemani keluarganya. Hadir pula Ketua Majelis Rasulullah SAW Ahmad bin Novel bin Salim bin Jindan. Selain itu, ada Rachmawati Soekarnoputri, adik Megawati Soekarnoputri.

Salah satu topik yang dibahas dalam pertemuan itu adalah rekomendasi "Ijtima Ulama" yang diselenggarakan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa di Hotel Peninsula, Jakarta Barat, pada 27-29 Juli lalu. Hasil pertemuan itu merekomendasikan dua calon wakil presiden untuk Prabowo, yakni Salim Segaf Al-Jufri dan pedakwah Abdul Somad.

Dalam pertemuan di rumah Maher, Slamet menyampaikan, perkumpulannya bakal terus terlibat dalam pematangan koalisi Gerindra, PKS, PAN, dan Demokrat. Selain dia, Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa, Yusuf Muhammad Martak, akan dilibatkan dalam pertemuan selanjutnya. "Hari ini dia berhalangan hadir, tapi pada pertemuan berikutnya pasti hadir," ujar Slamet, yang juga juru bicara FPI.

Kedekatan dengan "ulama" menjadi salah satu modal politik Prabowo Subianto. Sigi Indo Barometer pada Januari lalu menunjukkan Prabowo dipilih 19,1 persen responden sebagai tokoh yang paling dekat dengan kelompok Islam. Posisi kedua ditempati Presiden Joko Widodo dengan angka 17,7 persen.

Salah satu pintu masuk Prabowo ke kelompok "Islam" adalah Ansufri Idrus Sambo. Saat pemilihan Gubernur DKI Jakarta, Sambo adalah Ketua Panitia Tamasya Al-Maidah, rangkaian kegiatan Aksi Bela Islam setelah unjuk rasa 4 November dan 2 Desember 2016.

Tamasya Al-Maidah dirancang untuk memantau tempat pemungutan suara di Jakarta pada hari pencoblosan. Tujuan kedatangan mereka adalah memastikan pemilih muslim menjalankan Surat Al-Maidah ayat 51 yang ditafsirkan sebagai larangan umat Islam memilih pemimpin yang tak seiman.

Hubungan Sambo dengan Prabowo terentang sejak 1998. Kala itu, kata Sambo, Prabowo baru saja diberhentikan dari dinas militer melalui Dewan Kehormatan Perwira akibat kasus penculikan aktivis. Keduanya bertemu di Yordania karena diperkenalkan bekas Sekretaris Jenderal PKS, Muhammad Taufik Ridho. Di negara itu pula Sambo mengajari Prabowo soal Islam. "Saya mengajari beliau mengaji," ujar Sambo.

Tapi Sambo menampik kabar bahwa dia menjadi perantara Prabowo dengan kelompok Islam. Sebab, kata dia, kedekatan bekas Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu dengan kalangan ulama sudah terjalin sejak masih berdinas sebagai tentara. "Beliau memiliki akses sendiri ke kalangan ulama," ujar Sambo.

Akses itu salah satunya lewat Amien Rais. Sejumlah politikus Gerindra menuturkan, Amien termasuk orang yang didengarkan Prabowo. Keduanya kerap menghadiri acara bersama. Saat ada acara Gerakan Salat Subuh Berjemaah pada November 2017, Prabowo bahkan sampai terbang ke Yogyakarta untuk menemui Amien Rais.

Pada Juni lalu, Amien dan Prabowo juga bertemu dengan pendiri FPI, Rizieq Syihab, di Mekah, Arab Saudi. Ansufri Sambo dan Slamet Maarif juga ada di sana. Sambo mengatakan pertemuan tersebut sebenarnya tak direncanakan. Pada saat ketiganya berbincang, muncul wacana untuk membangun koalisi di antara kelompok Islam. "Cikal-bakalnya dibicarakan di Mekah, baik pemenangan pemilu legislatif maupun pilpres," ujar Slamet Maarif.

Prabowo juga kerap mengundang ulama dalam pertemuan politik di kediamannya di Kertanegara. Setelah pendaftaran calon kepala daerah 2018, Prabowo mengundang beberapa calon gubernur ke rumahnya di Jalan Kertanegara. Saat itu, hadir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan wakilnya, Sandiaga Salahuddin Uno, serta calon Gubernur Jawa Barat, Sudrajat.

Tak cuma mengundang politikus, Prabowo juga mengundang beberapa pentolan gerakan 212. Misalnya Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam Muhammad Al Khathath serta Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie, pengasuh Yayasan Pendidikan Islam As-Syafi’iyah. Ketua Partai Gerindra Sodik Mudjahid menuturkan, Abdul Rasyid adalah salah satu tempat Prabowo belajar Islam. "Mereka juga sering bertukar buku," kata Sodik.

Prabowo juga rajin menghadiri kegiatan yang dihelat kelompok 212. Pada 23 Juli lalu, Persaudaraan Alumni 212 menyelenggarakan acara di Ruang Kerinci, Hotel Sultan, Jakarta. Ketika itu, Prabowo ditemani Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani dan Amien Rais. "Ini bincang-bincang," ujar Prabowo.

Kedekatan Prabowo dengan kelompok Islam pernah ditanyakan seorang duta besar kepada Presiden PKS Sohibul Iman. "Apakah Prabowo seorang muslim yang taat hingga PKS begitu dekat dengan Gerindra?" kata Sohibul menirukan duta besar itu saat memberikan ceramah dalam acara Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Kamis dua pekan lalu.

"Saya tegas katakan, bukan. Pak Prabowo bukan muslim yang taat, bukan muslim santri. Dia adalah muslim abangan," ujar Sohibul. "Pak Prabowo adalah seorang nasionalis, muslim abangan yang punya pemahaman tentang Islam yang cukup proporsional."

Soal pemahamannya tentang Islam, Prabowo menjelaskannya saat menghadiri pembukaan "Ijtima Ulama" di Hotel Peninsula. Prabowo mengatakan dia memang bukan orang yang dibesarkan di lingkungan pesantren. Dia pun mengakui ilmu agamanya kurang. "Tapi sejak muda saya orang Islam, saya muslim," ujar Ketua Umum Gerindra itu.

Sodik Mudjahid mengatakan partainya pasti mendengarkan saran ulama dalam menentukan wakil presiden untuk pemilihan umum mendatang. Sodik tak mempermasalahkan jika ada yang menganggap Gerindra melambung ke "kanan". "Jangan sampai kami meninggalkan mereka," ucap Sodik.

Slamet Maarif mengatakan Prabowo membuka komunikasi dengan mereka untuk menentukan calon wakil presiden. Karena itu, menurut Slamet, Rizieq Syihab pernah menyampaikan keinginannya agar Prabowo memilih calon yang direkomendasikan lewat "Ijtima Ulama". Ia mengklaim calon tersebut bakal didukung kelompok ulama.

Menurut Slamet, ada keuntungan lain yang bakal ditangguk Prabowo jika mengikuti rekomendasi ulama, yakni logistik. "Kalau rekomendasi ini diambil, akan low cost," kata Slamet. "Umat bakal membantu logistik secara mandiri."

Wayan Agus Purnomo, Budiarti Utami Putri, Hussein Abri Yusuf

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus