Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menjawab soal campur tangan Jokowi dalam pemerintahan Prabowo.
Dasco menjadi salah satu orang kepercayaan Prabowo dalam pemerintahan.
Penjelasan Dasco tentang gaya militersime yang dibawa Prabowo ke dalam pemerintahannya.
MENJABAT Ketua Harian Partai Gerindra sejak 2020, Sufmi Dasco Ahmad dikenal sebagai tangan kanan Prabowo Subianto. Mengenal Prabowo sejak 2008, Dasco adalah “ring 1” Prabowo dalam urusan politik. Ia kerap menemani Prabowo dalam berbagai pertemuan politik, seperti dengan mantan presiden Joko Widodo.
Sebagai ketua gugus tugas sinkronisasi, Dasco terlibat dalam penyusunan kabinet Prabowo-Gibran Rakabuming Raka. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu turut menyeleksi dan memanggil para calon menteri ke rumah Prabowo. Saat Kabinet Merah Putih diumumkan pada 21 Oktober 2024 di Istana, Dasco mendampingi Prabowo.
Bersama adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo; Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin; dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Dasco menjadi pintu masuk ke Presiden. Di Senayan, ia berperan memuluskan berbagai kebijakan bosnya. Berikut ini petikan wawancaranya dengan Tempo melalui pesan suara WhatsApp pada Rabu, 29 Januari 2025.
Berbagai kalangan menilai Presiden Prabowo membawa gaya militer ke dalam pemerintahannya. Apa tanggapan Anda?
Gaya militer banyak yang baik-baik juga. Retret di Magelang, Jawa Tengah, misalnya, diadakan untuk membangun kekompakan dan disiplin dari anggota kabinet.
Tapi Prabowo mengakomodasi militer masuk jabatan sipil?
Bukan tentara aktif, lho. Mereka adalah eks tentara yang sudah menjadi sipil lalu masuk jabatan sipil. Sepanjang mereka memiliki kapabilitas dan dapat bekerja, saya pikir tidak jadi masalah. Kalau dilihat komposisi kabinet pun lebih banyak sipil.
Ada anggapan Prabowo belum sepenuhnya lepas dari bayang-bayang Jokowi.
Setahu saya, penyusunan janji kampanye dan program kerja sepenuhnya mengacu ke Asta Cita yang digagas Prabowo dan orang-orang kapabel. Setelah menang pilpres, Prabowo menuangkan gagasan itu dalam rencana kerja pemerintah. Jadi tidak ada bayang-bayang Jokowi di pemerintahan Presiden Prabowo.
Kami mendapat informasi bahwa Jokowi memberi masukan kepada Presiden agar tidak terlalu cepat mengganti Kepala Kepolisian RI.
Saya tidak mendengar Pak Jokowi memberi masukan seperti itu. Setahu saya, yang meminta Kapolri untuk kembali membantu pemerintah adalah Pak Prabowo.
Proyek Ibu Kota Nusantara nyatanya tetap berjalan.
Presiden Prabowo melanjutkan IKN karena sudah ada dalam APBN 2025. Selain itu, IKN adalah amanat undang-undang yang harus diikuti.
Proyek strategis nasional (PSN) di era Jokowi akan dievaluasi?
Presiden Prabowo sudah berkomitmen, beberapa PSN yang tak berguna bagi masyarakat akan dievaluasi.
Presiden Prabowo menghadapi kendala ketersediaan anggaran. Tapi ia sendiri membentuk kabinet gemuk. Apa tanggapan Anda?
Justru jumlah kementerian yang ada untuk mengoptimalkan pelaksanaan program kerja Presiden. Semua program itu masuk APBN 2025. Dalam perjalanannya, memang ada efisiensi anggaran. Saya rasa anggaran yang ada cukup untuk menjalankan program Presiden Prabowo.
Berbagai kalangan menilai 100 hari pemerintahan Prabowo berjalan tidak efektif.
Saya melihat, dalam 100 hari kerja Kabinet Merah Putih, program-program yang dibuat saat kampanye berjalan dengan baik. Saya berharap setelah 100 hari pun program berjalan dan semangat kabinet tidak kendur.
Apakah Prabowo akan mengadakan reshuffle dalam waktu dekat?
Ada reshuffle atau tidak, saya enggak tahu karena saya tidak di dalam pemerintahan. Tapi, yang saya dengar, kalaupun ada reshuffle mungkin masih enam-tujuh bulan lagi.
Anda menjadi tangan kanan Prabowo dalam menjalankan pemerintahan, termasuk pembentukan kabinet. Anda juga dinilai berperan besar mengamankan pemerintah Prabowo lewat DPR. Apa tanggapan Anda?
Partai Gerindra adalah pendukung pemerintah, sehingga kami wajib mendukung program Presiden yang berguna untuk rakyat. Sebagai Wakil Ketua DPR, saya ikut membantu dalam kapasitas sebagai anggota Dewan. ●
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul Tidak Ada Bayang-bayang Jokowi