Ada-ada saja cara orang cari untung besar. Salah satunya adalah jurus yang dilakukan oleh Sohibul Anam, 39 tahun, warga Dusun Dadapan, Kecamatan Pujon, Malang, Jawa Timur, yang berprofesi sebagai blantik (jual-beli) sapi dan dagingnya. Nah, caranya memperoleh untung besar adalah dengan membeli sapi yang baru mati.
Bangkai sapi yang masih hangat itu segera disembelih, darahnya dibiarkan mengalir habis, lalu dijual di rumah pemotongan gelap di Desa Mangir, Kecamatan Kandangan, Malang. Keuntungan yang bisa didapat Anam sangat besar, karena dia bisa membeli bangkai sapi dengan hanya Rp 400 ribu. Adapun harga seekor sapi dewasa sehat di kawasan itu bisa mencapai Rp 5 juta.
Bagaimana caranya Anam tahu adanya bangkai sapi segar? Gampang. Karena dia sendiri pelakunya. Anam sengaja meracuni sapi dengan potas, zat kimia berbentuk seperti gula batu, yang biasa digunakan petani sebagai bahan pupuk. Potas itu diselipkan di antara kulit jagung dan diberikan ke sapi.
Kini, Anam tidak bisa melanjutkan debutnya menangguk keuntungan. Sebab, laki-laki berambut keriting itu harus mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Lowokwaru, Malang, setelah majelis hakim Pengadilan Negeri Malang mevonis 21 bulan penjara pada Rabu, 13 Juni 2001.
Menurut Kapolsek Klojen, Inspektur Polisi Satu Suprayitno, Anam ditangkap berdasarkan laporan dari warga Dusun Ngeprih dan Dadapan, karena selama setahun ini sering terjadi sapi mati keracunan. Dan, setiap kali ada sapi mati, Anam selalu datang membeli sapi itu. Menurut cerita Jumad, warga yang sapinya mati keracunan potas, Anam datang hanya setengah jam setelah sapinya mati dan menawar untuk membeli bangkai sapi Jumad.
Melihat pola yang demikian—sapi mati, Anam datang—warga yang memiliki sapi di dua dusun itu menjadi geram. Ketika sapi Jasmadi, warga Ngeprih, menjadi korban, pemiliknya bertekad menjebak Anam. Benar juga, Anam datang ke rumah Jasmadi 15 menit setelah sapi itu ditemukan mati. Alasannya mula-mula untuk minta air putih, tapi kemudian menanyakan bangkai sapi. Anam mengaku mendengar bahwa sapi Jasmadi baru mati.
Akhir petualangan Anam: dia ditangkap ketika mengangkut bangkai sapi Jasmadi ke atas mobilnya. Bukti semakin memberatkan Anam karena hasil otopsi menunjukkan ada bekas potas di perut sapi. Kini, Anam merenungi nasib di sel Lowokwaru, dan mungkin bermimpi dicari sapi-sapi yang sudah dibunuhnya.
Bina Bektiati, Edi Petebang (Pontianak), Isra Ramli (Malang)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini