Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Tragedi Burung Aliong

24 Juni 2001 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pasanglah benda-benda pada tempat yang seharusnya, agar tidak melukai orang lain. Jangan seperti cerita ini. "Petualangan" semalam Aliong dengan seorang amoi di Sungaipinyuh, 50 km dari Pontianak, berakhir dengan petaka: alat vital Aliong robek hingga 5 sentimeter. Nah, musibah itu terjadi karena cewek keturunan Cina teman kencan Aliong telah memasang benda tertentu tidak pada tempat yang sewajarnya. Ceritanya begini. Suatu malam, Aliong bersama teman prianya mencari cewek yang bisa diajak kencan semalaman. Mereka ke keramaian Robok Robok, pesta adat Melayu di Pasar Kualamempawah. Namun, hingga tengah malam, Aliong belum berhasil mendapat buruan. Lalu, keduanya memutuskan untuk meluncur ke Sungaipinyuh dengan Honda GL-100. Di kota kecil itu memang ada beberapa tempat karaoke dan warung kopi remang-remang yang menyediakan gadis pemuas nafsu lelaki. Sekitar pukul 02.00, mereka bertemu dengan seorang amoi yang mau dikencani. Langsung saja, si amoi dibawa ke rumah teman Aliong yang kebetulan sedang kosong. Aliong dan si amoi masuk ke rumah, dan temannya menunggu di luar. Baru sekitar setengah jam, Aliong lari ke luar rumah sambil berteriak-teriak dan memegang "burungnya", yang ternyata berdarah-darah. Takut lukanya bertambah parah, Aliong dilarikan temannya ke RSUD Rubini Mempawah, 20 kilometer dari Sungaipinyuh. Ada apa? Menurut dokter yang menjahit luka di alat vital Aliong, kerusakan itu disebabkan oleh sebuah alat—semacam anting—yang dipasang di vagina si cewek. Maksudnya, alat itu dipakai untuk memuaskan pelanggan. Karena merasa kondisinya parah, Aliong minta sekalian disunat, tapi tidak diizinkan dokter karena takut malah merusak "burung" Aliong. Cerita tentang Aliong ini sebenarnya tidak akan tersebar bila pemuda itu melunasi ongkos pengobatan yang Rp 75 ribu. Tapi, karena Aliong tidak punya uang saat itu, dia pergi dari rumah sakit dengan janji akan melunasinya kemudian. Ternyata, Aliong tidak kunjung kembali untuk melunasi utang atas perawatan burungnya. Maka, Rabu pekan lalu, berceritalah se-orang perawat kepada TEMPO. Maklum, si perawat diberi tugas mencari rumah Aliong, tapi gagal. Pembaca TEMPO bisa membantunya? Bina Bektiati, Edi Petebang (Pontianak), Isra Ramli (Malang)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus