Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Catatan yang Tercecer

HAKIM Pengadilan Tindak Pidana Korupsi memvonis Basuki Hariman, pengusaha impor daging sapi, tujuh tahun penjara bulan lalu.

29 Oktober 2017 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HAKIM Pengadilan Tindak Pidana Korupsi memvonis Basuki Hariman, pengusaha impor daging sapi, tujuh tahun penjara bulan lalu. Ia dinyatakan terbukti menyuap Ketua Mahkamah Konstitusi Patrialis Akbar agar mengabulkan gugatannya terhadap aturan pembekuan kuota daging sapi. Catatan yang diduga laporan keuangan PT Impexindo Pratama- perusahaan milik Basuki- mengungkap banyak nama yang menerima aliran uang perusahaan tersebut. Catatan itu disita Komisi Pemberantasan Korupsi saat menggeledah kantor Basuki Hariman pada Januari lalu. Dalam dokumen dakwaan terhadap Patrialis, penyidik berusaha mengorek catatan tersebut kepada Fenny Ng, General Manager PT Impexindo Pratama. Banyak nama tertera dalam tulisan tangan Fenny, dari kepolisian hingga Bea-Cukai, dari Kementerian Pertanian hingga Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara. Beberapa ia akui, beberapa yang lain ia katakan "tidak tahu". Catatan tersebut telah hilang beberapa lembar sehingga tanggal transaksi menjadi tidak urut.

Buku bank sampul merah PT Impexindo Pratama
» Mencatat pengeluaran pada 2015-2016
» Jumlah: Rp 4,337 miliar + US$ 206.174

Buku bank sampul hitam PT Aman Abadi Nusa Makmur
» Mencatat pengeluaran 2010-2013
» Jumlah: US$ 1.256.000

Sumber: Wawancara dan dokumen pengadilan | Naskah: Syailendra Persada | ilustrasi: kendra paramita


"Saya ingin hidup tenang."
- Basuki Hariman (importir daging sapi)

di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I-A Tangerang, Jumat pekan lalu

"Tidak benar ada pemberian uang dari Basuki Hariman kepada saya atau Menpan."
- Fariza Irawady, pekan lalu

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

2016:
» 14 Juni - Untuk Menpan atau Bapak Chacha Rp 150 juta
» 21 Juni - Untuk Menpan atau Bapak Chacha Rp 200 juta

*) Chacha adalah panggilan untuk Fariza Irawady, anggota staf khusus Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi periode 2014-2016, Yuddy Chrisnandi.

Yuddy, yang kini menjadi Duta Besar Indonesia untuk Ukraina, tidak menjawab surat wawancara yang dikirim via WhatsApp.

"Jika benar membawa nama menteri, berarti ada yang menjual nama menteri untuk kepentingan pribadi."
- Suswono, Menteri Pertanian periode 2009-2014

Kementerian Pertanian

2011

11 Februari:
» Sumbangan ke Kementerian Pertanian US$ 1.000

2012
» 30 Januari - Untuk Menteri (MBM) US$ 250 ribu
» 6 Maret - Menteri (MBM) US$ 205 ribu
» 13 April - Menteri (MBM) US$ 100 ribu
» 21 April - Menteri (MBM) US$ 97.500
» 8 Mei - Menteri (MBM) US$ 40 ribu
» 13 Juni - Menteri (MBM) US$ 15 ribu

*) MBM adalah meat bone meal, olahan pakan ternak dari tepung tulang dan daging.

Kewenangan membuka izin impor MBM berada di Kementerian Pertanian. Dalam periode tersebut, Menteri Pertanian dijabat Suswono, politikus Partai Keadilan Sejahtera.

"Kapolri tidak mencampuri masalah teknis barang bukti yang ada di KPK."
- Brigadir Jenderal Rikwanto, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Markas Besar Polri

Mabes Polri

2012:
» 31 Juli- Untuk Mabes US$ 10.000
» 9 Agustus - Untuk Mabes US$ 5.000
» 4 September - Untuk Mabes US$ 5.000
» 25 Oktober - Untuk Mabes US$ 5.000

2016:
» 18 Maret - Ambil tunai untuk kas Mabes Rp 150 juta
» 18 April - Ambil tunai untuk kas Mabes Rp 200 juta
» 27 Juni - Ambil tunai untuk Mabes Rp 300 juta

Nama-nama Lain

Ada 12 halaman catatan tangan Ng Fenny yang tersisa tentang keluar-masuk uang dari perusahaannya. Nilai pengeluarannya lebih dari Rp 100 miliar. Banyak nama yang hanya nama pendek. Beberapa yang lain nama instansi. Mereka tercatat menerima uang puluhan juta hingga miliaran rupiah dalam mata uang rupiah serta dolar Amerika Serikat dan Singapura. Nama-nama tersebut belum bisa diverifikasi. Diduga setidaknya ada 50 transaksi yang raib dari catatan utuh Fenny.

"Saya tidak mengenal Basuki Hariman."
- Ajun Komisaris Besar Hanny Hidayat, Kepala Polres Tanjung Priok

periode Mei-Desember 2016

Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Priok

2016:
» 22 Juli - Pembelian Sin$ 10.000 untuk Kapolres KP3
» 8 September - Pembelian Sin$ 10.000 untuk Kapolres KP3

*) KP3 adalah Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan, yang sudah berubah nama menjadi Polres Pelabuhan Tanjung Priok sejak 2010.

"Sejauh yang kami tahu, tidak ada hal seperti itu."
- Robert Leonard Marbun, Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar-Lembaga

Bea-Cukai

2011:
» 21 Oktober - Untuk Bea-Cukai (MBM) US$ 200.000
» 14 Desember - Untuk Bea-Cukai (MBM) US$ 50.000

2012:
» 10 April - Untuk Bea-Cukai US$ 50.000

2016:
» 11 Maret - Untuk pejabat Bea-Cukai US$ 20.000
» 14 Maret - Untuk pejabat Bea-Cukai Rp 100 juta
» 24 Mei - Sewa rumah pejabat Bea-Cukai Rp 45 juta
» 3 Junià - ntuk BC pusat US$ 20.000

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus