Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Surya Paloh dan Agus Harimurti Yudhoyono membahas calon wakil presiden Anies Baswedan.
Pembahasan calon wakil presiden Anies Baswedan selalu menemui jalan buntu.
Anies Baswedan menggenjot elektabilitas di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
MENJAGA keutuhan koalisi pendukung Anies Baswedan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh berupaya terbuka satu sama lain. Saat bertemu di restoran C’s Steak and Seafood di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, pada Selasa siang, 9 Mei lalu, keduanya berbagi informasi tentang lobi-lobi yang dilancarkan pihak di luar Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
“Kami saling meng-update informasi,” kata Ketua Dewan Pengurus Pusat NasDem Sugeng Suparwoto kepada Tempo, Selasa, 9 Mei lalu. Sugeng bersama Ketua NasDem lain, Willy Aditya, menemani Surya Paloh. Sedangkan Agus alias AHY didampingi dua koleganya, Sekretaris Jenderal Demokrat Teuku Riefky Harsya dan Iftitah Sulaiman Suryanegara.
Sambil menyantap ikan bakar, Surya Paloh menceritakan isi pertemuannya dengan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi yang juga orang dekat Presiden Joko Widodo, Luhut Binsar Pandjaitan. Agus pun melaporkan hasil pertemuan dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar sepekan sebelumnya.
Narasumber yang mengetahui isi pertemuan itu bercerita, Surya menegaskan tetap mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden dan bersiap dengan segala risikonya. Termasuk jika ada kader NasDem yang diseret dalam kasus hukum. Sekretaris Jenderal NasDem yang juga Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny Gerard Plate, diperiksa Kejaksaan Agung dalam kasus dugaan korupsi menara komunikasi. AHY pun menyatakan hal serupa.
Setelah itu, pembicaraan mengancik pada calon wakil presiden yang akan mendampingi Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta. Selain Surya dan Agus, peserta pertemuan merupakan anggota Tim 8 yang mengkaji calon wakil presiden untuk Anies. Rencananya pendamping Anies akan diumumkan pada Juli mendatang. “Kami ada tenggat waktu,” ujar Willy Aditya.
Baca: Jurang Dalam Deklarasi Anies Baswedan
Sejumlah pengurus Demokrat bercerita bahwa partai mereka mendorong agar deklarasi calon wakil presiden digelar lebih cepat. Tujuannya memastikan Agus bisa menjadi calon wakil presiden Anies. Jika Agus Harimurti Yudhoyono terpilih menjadi calon wakil Anies, Demokrat akan menikmati efek ekor jas atau coattail effect. Sedangkan bila calon wakil Anies bukan Agus, elektabilitas partai itu tak naik signifikan.
Hasil sigi Lembaga Survei Indonesia pada 12-17 April lalu menyebutkan elektabilitas putra sulung mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu 11,6 persen, bertengger di peringkat ketiga dalam simulasi 17 nama calon wakil presiden. Ia kalah oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, masing-masing 19,5 dan 14,4 persen.
Kepala Badan Komunikasi Strategis Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyangkal jika partainya disebut ngotot menjadikan Agus sebagai calon wakil presiden Anies. Demokrat menyerahkan keputusan tersebut kepada Anies. Namun, ia mengingatkan, sosialisasi calon presiden-wakil presiden dalam Pemilu 2024 lebih pendek ketimbang 2019. “Jadi baiknya tak diputuskan last minutes,” ucap Herzaky.
AHY bukan satu-satunya opsi yang muncul dalam pembahasan tim kecil Anies. Willy Aditya menyebutkan kandidat sudah mengerucut menjadi lima nama yang berasal dari lingkaran koalisi. Selain AHY, di dalam koalisi itu beredar nama kader Partai Keadilan Sejahtera, yaitu Ahmad Heryawan alias Aher, yang juga bekas Gubernur Jawa Barat.
Baca: Taktik Kampanye Calon Presiden 2024
Dua orang dekat Anies bercerita, Koalisi Perubahan mempertimbangkan nama lain di luar tiga partai. Dua di antaranya Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md. dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Tim 8 berencana membangun komunikasi dengan semua kandidat calon wakil presiden.
Penentuan calon wakil presiden Anies menjadi persoalan yang alot dibahas di Tim 8. Hampir setiap pekan mereka bertemu secara langsung untuk mendiskusikannya. Namun diskusi itu selalu menemui jalan buntu. Anggota Tim 8, Sugeng Suparwoto, enggan menceritakan diskusi internal tersebut. “Secara teknis masih kami bahas dan akan didiskusikan ke Pak Anies," ujar Sugeng.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anies Baswedan saat berziarah ke mamakm RA Kartini di Rembang, Jawa Tengah, April 2023. Facebook/Anies Baswedan
Anies sendiri berfokus untuk berkampanye. Meski belum ada kepastian mendapatkan tiket calon presiden dalam Pemilu 2024, ia tak henti berkeliling daerah. Pada Ramadan lalu, Anies berkunjung ke sejumlah daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ia tak membawa protokoler atau tim media dan hanya didampingi sejumlah stafnya. Kadang mereka bergerak hanya dengan satu mobil.
Di Jawa Tengah dan Jawa Timur, elektabilitas Anies tak mencolok. Survei Charta Politika pada 8-16 Desember 2022 menunjukkan elektabilitas Anies hanya 8 persen di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Sedangkan di Jawa Timur, ia hanya meraup 17,9 persen. Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Ganjar Pranowo, unggul jauh di dua wilayah itu.
Anies menyebut kunjungannya itu sebagai tirakat, laku spiritual untuk mencapai tujuan tertentu. “Tujuan utamanya menemui rakyat secara spontan dalam suasana persaudaraan,” kata Anies kepada Tempo, Senin, 17 April lalu. Ia menemui berbagai tokoh agama, pemuda, hingga seniman.
Pada Senin, 3 April lalu, cucu pahlawan nasional sekaligus tokoh Muhammadiyah, Abdurrahman Baswedan, itu berziarah ke makam Raden Ajeng Kartini di Rembang, Jawa Tengah. Sehari kemudian, ia menemui Sigid Ariyanto, dalang wayang kenalannya di Komunitas Pelestari Seni Budaya Nusantara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Jawa Timur, Anies berkunjung ke sejumlah pondok pesantren dan menemui para kiai. Pada Ahad, 13 April lalu, ia menyambangi Pesantren Gebang Tinatar di Desa Tegalsari, Ponorogo. Di sana, Anies juga berziarah ke makam Kiai Ageng Muhammad Hasan Besari dan menghadiri tirakatan malam 23 Ramadan sekaligus syukuran renovasi rumah kuno peninggalan Kiai Hasan Besari.
Rumah tersebut dibeli oleh Anies tahun lalu. "Rencananya mau dipakai kegiatan sosial dan keagamaan," kata Penasihat Yayasan Pondok Pesantren Tegalsari, Kunto Pramono, kepada Tempo, Kamis, 11 Mei lalu.
Baca: Dua Calon Wakil Presiden yang Diajukan Presiden Jokowi
Dalam setiap pertemuan, Anies tak membahas isu politik. Ia banyak mendengarkan cerita masyarakat, dari isu kemiskinan hingga kebudayaan. Yang jelas, seusai kunjungan tersebut, tim sweeper alias tim penyapu Anies mendatangi tempat yang sama. Menurut dua orang dekat Anies, tim itu bertugas mengukur gaung kedatangan Anies ke wilayah tersebut.
Metode tirakat Anies bakal terus berlanjut. Anggota Tim 8, Sugeng Suparwoto, mengatakan, sepanjang Ramadan lalu, jagoannya telah mengunjungi lebih dari 120 titik. “Ada 250-300 titik akan dikunjungi Anies hingga akhir Juni,” ujar politikus Partai NasDem ini.
Anies Baswedan mengaku beberapa kali mendapat titipan soal calon wakil presiden 2024. Tapi bekas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini membantah bila berbagai kunjungan itu disebut bertujuan mengerek elektabilitasnya. "Perjalanan ini tidak melihat peta kantong koalisi atau bukan. Ini jauh lebih kaya dan dalam,” ucapnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Francisca Christy Rosana, Raymundus Rikang, Hussein Abri Dongoran, Ima Dini Shafira, Zulnis Firmansyah, dan Hana Septiana dari Surabaya berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Jalan Buntu Calon Pengantin"