Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip
BANDA NEIRA, MALUKU

Berita Tempo Plus

Cerita dari Neira

Di bumi asal pala ini sejarah panjang kolonial di Indonesia bermula. Berbagai bangunan kuno berserak di sana. Dari benteng, istana Belanda, hingga rumah pengasingan Hatta. Salah satu pulaunya pernah ditukar dengan Manhattan. Selain bersejarah, kepulauan ini sangat indah.

18 November 2013 | 00.00 WIB

Cerita dari Neira
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Laut baru saja membiru tatkala kapal Pelni Tidar yang saya tumpangi bersama fotografer Ayu Ambong bersandar di Pelabuhan Neira, 14 Oktober lalu. Airnya jernih, tenang, dan berkilau bagai cermin. Bayangan Gunung Api Banda di seberang dermaga ikut terpantul di sana. Di dermaga yang sama, pada 1 Februari 1936, Mohammad Hatta dan Sutan Sjahrir turun dari kapal Fommel Haut yang mengantar mereka dari pengasingan di Boven Digul, Papua, yang keras. Di Neira, mereka melanjutkan masa pengasingan hingga 1942. Saya lantas berpikir apa kira-kira tujuan Belanda menjadikan pulau seindah ini sebagai tempat buangan.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus