Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang Selatan- Keluarga menilai Isti Yudha Prastika, 34 tahun, salah satu korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dikenal sebagai pribadi yang baik. Pekan lalu, pramugari Nam Air ini masih berkomunikasi dengan tiga saudara kandungnya melalui video call.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Enggak terpikir (akan jadi korban Sriwijaya Air), karena Isti pramugari Nam Air," kata Bilian Purnama Oktora, kakak Isti, Ahad 10 Januari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Bili saat ditemui di Perumahan Reni Jaya Jalan Sumatra Pamulang, keluarga juga belum percaya saat pesawat Sriwijaya Air yang ditumpangi Isti dikabarkan hilang kontak. Seorang keluarga menghubungi salah satu kenalan di Bandara Soekarno-Hatta untuk memastikan.
Nama Isti ternyata ada dalam manifest Sriwijaya Air. Keluarga mengecek dengan menelepon Isti, namun tidak nyambung. Bili juga menghubungi suami Isti yang juga tidak nyambung.
“Sampai akhirnya suami Isti menelepon menyatakan Isti berada di dalam pesawat Sriwijaya Air yang hilang kontak itu." Meski begitu, keluarga masih berharap kabar itu keliru. Harapan keluarga pupus karena berita televisi menyebut nama bungsu dari empat bersaudara itu dalam manifest pesawat Sriwijaya Air.
"Siang ini orang tua kami dipanggil oleh manajemen untuk tes DNA.” Billi mengatakan bahwa adiknya adalah extra crew karena baru bertugas pada Ahad dari Pontianak di pesawat Nam Air.
"Dia pramugari Nam Air, pesawatnya baru berangkat dari Pontianak hari ini, jadi berangkatnya kemarin menggunakan Sriwijaya Air.”