Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Cerita Penjual Bandeng Imlek: Cuti 4 Hari, Hasilkan Rp 16 Juta

Untuk Imlek tahun ini ikan bandeng terbesar yang dijual Muslih berbobot 10 kilogram. Dijualnya Rp 500 ribu ke seorang pelanggan.

4 Februari 2019 | 16.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pedagang musimam menimbang ikan bandeng yang dipilih pembeli di Rawa Belong, Jakarta, 27 Januari 2017. Pedagang musiman ini hanya menjual ikan bandeng menjelang perayaan Imlek. TEMPO/Fajar Januarta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Perayaan Imlek disambut sukacita bukan hanya oleh warga etnis Cina. Perayaan tahun baru yang akan jatuh pada Selasa 5 Februari 2019 itu juga memberi berkah kepada orang-orang seperti Muslih, penduduk asli di kawasan Rawabelong, Jakarta Barat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Muslih, 55, sudah empat hari terakhir berubah profesi menjadi penjual ikan bandeng--satu di antara menu wajib saat Imlek. "Ini hari terakhir," kata Muslih saat ditemui di lapaknya yang juga dadakan di Jalan Sulaiman, Senin 4 Februari 2019.

Empat hari pula, dia menuturkan, rutin mengambil cuti tahunan. Tujuannya sama setiap tahun, berjualan ikan bandeng. Dia selalu melakukannya karena selama empat hari itu dia berpeluang mendulang penghasilan berlipat-lipat dibandingkan gaji bulanannya sebagai pekerja di sebuah kantor instansi pemerintah.

Penjual ikan bandeng di kawasan Rawabelong, Jakarta Barat, menjelang perayaan Tahun Baru Imlek, Senin 4 Februari 2019. Tempo/M Yusuf Manurung

"Sehari di sini minimal bisa dapat empat jutaan," katanya ketika ditanya soal omzet. Selama empat hari di sana, Muslih mengantongi lebih dari Rp 16 juta. 

Ikan terbesar yang dijual Muslih tahun ini berbobot 10 kilogram. "Saya jual ke seorang pelanggan, dengan harga Rp 500 ribu," katanya yang sudah berjual bandeng khusus Imlek sejak 2005.

Untuk penghasilannya itu, Muslih dan dua keponakannya bekerja dari subuh hingga malam pukul 22.00. Namun, jika ikan masih ada, mereka akan terus berjualan sampai dinihari. Muslih menargetkan dalam sehari dapat menjual tiga kwintal ikan bandeng.

Kerja keras di antara tempat tinggalnya kini di Bintaro, peternakan bandeng di Muara Angke, dan lapak di Rawabelong itu terbukti berbuah manis saat Imlek dan sesudahnya. Untuk uang yang menjadi bagiannya, Muslih mengatakan, "Ya buat seneng-seneng aja sama isteri, sama anak."

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus