CINTA Untung Sugito kepada Satuni konon demikian mendalam, dan kedua orangtua mereka sudah sepakat mengawinkan mereka. Tapi petugas Kantor Urusan Agama (KUA) menolak menikahkan. Soalnya, Untung baru berusia 12 tahun, sedang Satuni 7 tahun. Keduanya masih duduk di bangku SD Gemukmas - sekitar 40 km arah barat daya Jember, Jawa Timur. Untung kelas lima, sedang pacarnya kelas dua. Namun, orangtua mereka tak habis akal. Calon pengantin dibawa menghadap modin, yang menganjurkan keduanya hanya membaca syahadat. Pulang dari sana, pasangan Untung-Satuni pun tak ubahnya seperti pengantin betulan. Untung tinggal di rumah orangtua Satuni, dan tidur satu kamar dengan gadis cilik itu. "Saya mencintai Satuni sejak dua tahun lalu. Dia gadis paling cantik di desa ini, dan sangat baik kepada saya," ujarnya, seraya memeluk Satuni. Yang dipeluk tersenyum malu-malu. Selama ini kedua insan itu memang selalu bersama-sama - bermain atau pergi ke sekolah. "Bahkan waktu belajar, Untung tak hentinya menjenguk Satuni," ujar seorang guru SD Gemukmas kepada M. Baharun dari TEMPO pekan lalu. Mulanya, pihak orangtua menyuruh Untung bersabar. Bahkan ada saudaranya yang tak setuju waktu Untung meminta dilamarkan. Tapi, eeh - Untung mengancam akan membunuh siapa saja yang menghalangi niatnya. Orangtua Satuni pun menerima lamaran, karena - selain calon besannya cukup berada - ia takut nanti Satuni "jadi perawan tua". Sebagai akibat "perkawinan" di bawah tangan itu, Untung dikeluarkan dari sekolah. "Masa anak sekolah selalu berdua kayak laki-bini. Padahal, mereka bukan kakak beradik, bukan mahram. Saya khawatir yang lain nanti meniru," ujar seorang guru. Tapi, apa Untung dan Satuni melakukan hubungan seperti suami istri? Wajah keduanya tampak memerah waktu ditanya, dan tak mau menjawab. Hanya, belakangan ini entah mengapa - Satuni gemar memakai rok yang longgar. Walah-walah ....
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini