Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Depok - Masyarakat Kota Depok diminta waspada potensi pohon tumbang akibat angin kencang yang terjadi saat cuaca ekstrem. Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Konservasi Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok Indra Kusuma mengatakan cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari mendatang.
Berdasarkan pantauan citra radar dan satelit Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), angin kencang di Jabodetabek dipicu oleh sistem awan konvektif jenis Cumulonimbus (Cb) yang bergerak dari barat Banten ke timur.
Sistem awan yang memanjang itu, dari utara ke selatan, bergerak ke Jabodetabek sehingga menimbulkan hembusan angin yang cukup kencang.
"Berdasarkan data BMKG, kecepatan angin beragam dengan kisaran rata-rata lebih dari 30 km/jam, bahkan di beberapa lokasi ada yang mencapai lebih dari 50 km/jam, yang terjadi sekitar pukul 12.00-13.00," kata Indra di Depok, Rabu 9 Maret 2022.
Fenomena angin kencang ini, kata Indra, masih berpotensi terjadi hingga dua hari ke depan. Khususnya di wilayah Banten hingga Jabodetabek.
Kondisi itu dipicu oleh pola sirkulasi siklonik di perairan Laut Timor yang membentuk pola pertemuan angin di wilayah Lampung, Banten, Jabodetabek, hingga Kalimantan bagian selatan, Sulawesi dan Nusa Tenggara. Pola angin itu memicu potensi angin kencang.
Pada periode Maret-April 2022, sebagian besar wilayah Indonesia juga memasuki masa peralihan musim hujan ke kemarau. Indra mengatakan selama periode itu, masyarakat harus mewaspadai potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat berdurasi singkat yang dapat disertai angin kencang dan petir, puting beliung dan waterspout.
Baca juga: Angin Kencang di Jakarta Timur, Damkar: 12 Pohon Tumbang dan Atap Ambruk
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini