Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berita Tempo Plus

Cucu Lie Djoen Liem, Pulung Gantung, dan Merapi

Salah satu seniman Brasil berusaha mencari asal-usul kakeknya yang ternyata seorang komikus terkenal asal Semarang. Sayang tak dijadikan karya.

12 November 2017 | 00.00 WIB

Cucu Lie Djoen Liem, Pulung Gantung, dan Merapi
Perbesar
Cucu Lie Djoen Liem, Pulung Gantung, dan Merapi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

BAU seperti brem atau tape menguar di sebuah ruangan di lantai 3 gedung Jogja National Museum. Tampak dua buah guci besar berbahan tanah liat. Tumpukan daun pisang menutupi mulut guci itu. Isi guci adalah beras fermentasi. Dari situlah bau seperti arak muncul. Di sekeliling dua guci tersebut ada 127 vas mini dari lempung. Pot kecil dari tanah liat itu berisi nasi, gula merah, jamur, dan kantong cengkih. Jamur akan terus tumbuh selama dipamerkan dalam Biennale Jogja XIV. Jamur akan muncul dari permukaan keramik.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus