Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Curah Hujan Meningkat, Jakpus Cari Lokasi Evakuasi Banjir saat Pandemi

Pemerintah Jakpus mencari lokasi tempat pengungsian untuk antisipasi banjir agar masyarakat tetap bisa jaga jarak saat pandemi Covid-19.

11 Agustus 2020 | 18.00 WIB

Warga mendorong motornya yang mogok melintasi banjir rob di Kawasan Muara Baru, Jakarta Utara, Jumat, 5 Juni 2020. Diperkirakan pontensi rob terjadi hingga Sabtu 6 Juni 2020. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Perbesar
Warga mendorong motornya yang mogok melintasi banjir rob di Kawasan Muara Baru, Jakarta Utara, Jumat, 5 Juni 2020. Diperkirakan pontensi rob terjadi hingga Sabtu 6 Juni 2020. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara melalui camat dan lurah mendata titik-titik evakuasi sebagai langkah antisipasi banjir di masa pandemi Covid-19. Diperkirakan curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir.

"Jadi mulai sekarang sudah diinventarisir titik evakuasi banjir, karena waktu kita masih cukup panjang. Karena kalau sampai ada pengungsian ya tentu perlakuannya beda dengan kondisi Covid-19 ini," kata Bayu, usai rapat pimpinan di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Selasa 11 Agustus 2020.

Pendataan dilakukan agar Pemerintah Kota Jakarta Pusat dapat mengantisipasi dan menyediakan titik-titik evakuasi atau tempat pengungsian yang setara jika terjadi banjir di tengah pandemi Covid-19 di Ibu Kota.

"Misalnya seperti di Petamburan. Tahun lalu di Masjid Nur Islam lokasi itu jadi tempat evakuasi. Itu bisa menampung 100 orang. Tapi sekarang tidak bisa karena hanya bisa 50 orang. Jadi harus dicari tempat lain yang sekelas itu lagi untuk menampung sisanya," kata Bayu.

Baca: Cerita Anies Baswedan Sempat Kaget Jakarta Belum Miliki Alat Ukur Curah Hujan

Dengan menyediakan lokasi evakuasi banjir yang lebih banyak, maka masyarakat dapat tetap menjalankan penerapan protokol kesehatan saat mengungsi. "Jadi kegiatan menjaga jarak dan protokol kesehatan masih bisa dilakukan karena masih pandemi," kata Bayu.

Selain melakukan pendataan titik evakuasi, Pemkot Jakarta Pusat mulai memetakan titik-titik yang rawan pohon tumbang. Kegiatan pemangkasan dilakukan sebagai langkah antisipasi.

"Kita kan mulai Agustus ini sudah ada peringatan hujan, bahkan dari Juli sempat ada hujan cukup besar. Jadi kita antisipasi, perubahan iklim di Jakarta Pusat khususnya di daerah rawan itu harus lebih diperhatikan," kata Bayu.

Meski sudah menyiapkan langkah antisipasi banjir, diprediksi curah hujan dengan intensitas tinggi akan mencapai puncaknya di bulan Januri-Februari 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus