Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mendapatkan apresiasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Apresiasi tersebut diberikan karena komitmennya dalam mendukung pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Executive Officer Human Resources PT ADM Joko Baroto menerangkan penghargaan tersebut merupakan kebanggan bagi Daihatsu. “Terimakasih atas apresiasi vokasi ini,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Rabu, 23 Desember 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penyerahan apresiasi ini diberikan langsung oleh Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) Kemendikbud Ahmad Saufi di acara Indonesia Vocational Outlook, 21 Desember 2020, di Pullman Jakarta Central Park. Dan disaksikan oleh Mendikbud Nadiem Anwar Makarim secara virtual.
Daihatsu melalui salah satu pilar CSR (Corporate Social Responsibility), yakni pilar Pintar Bersama Daihatsu, berkomitmen mendukung pendidikan vokasi di Indonesia. Program ini membina 351 SMK yang tersebar di seluruh Indonesia sejak tahun 2008.
Program tersebut memiliki fokus utama di jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR). Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi guru dan siswa melalui pelatihan, magang, uji kompetensi, serta sertifikasi kompetensi.
“Penghargaan ini sekaligus pengakuan terhadap komitmen dan keseriusan Daihatsu dalam meningkatkan link and match antara sekolah vokasi dengan dunia industri. Baik untuk peningkatan aspek kompetensi individu, maupun budaya kerja,” kata Joko.
Selain itu Daihatsu juga melakukan pendampingan untuk memperkuat sistem manajemen SMK agar sesuai dengan Industri dan Dunia Kerja (IDUKA). Serta melakukan standardisasi ruang kelas, workshop, hingga membangun Dojo Safety di beberapa sekolah.
Sejak tahun 2014, Daihatsu juga mengembangkan Daihatsu School Skill Center (DSSC), penerapan SMK sebagai teaching factory sebagai persiapan memasuki dunia kerja (industri) nyata, dan telah terimplementasi di 8 sekolah.