Dakwah di dalam tanah

DAKWAH di dalam tanah? Peristiwa langka ini dialami sebagian penduduk Danau Maninjau, Sumatera Barat. Bersama sejumlah pejabat daerah, mereka dapat kesempatan masuk terowongan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Maninjau yang panjangnya 4 km lebih. Proyek listrik itu awal Agustus lalu mulai uji coba. Acara masuk terowongan di perut bukit itu dilakukan sebelum air danau dialirkan, tentu saja. Tengah asyik-asyiknya 400 pengunjung berjalan menyusur lubang bawah tanah itu, mendadak lampu padam. Lalu sayup-sayup terdengar seruan ayat-ayat Al Quran lewat pengeras suara. Suasananya cukup mencekam. "Sampai bulu roma saya pun berdiri," tutur Ir. Haji Yanuar Muin padahal dia yang empunya hajat. Pemimpin Proyek Induk Pembangkit & Jaringan PLN Sumatera Barat-Riau itu dengan kejadian itu tak hanya bermaksud 'menggedor' kesadaran akan dunia sana, tapi juga siap dengan tanda mata duniawi. Seusai acara di perut bumi itu tiap pengunjung kebagian piagam, pertanda telah menjadi saksi sejarah. "Sebab untuk masuk ke sini kembali, baru mungkin 120 tahun lagi," kata Yanuar, "Kalau terowongan ini harus dibersihkan." Tidak untuk umum lagi, tentunya.