Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TAWI-TAWI - Pembunuhan terhadap Al Rashid Mohammad Ali, Wakil Wali Kota Sapa-sapa, Provinsi Tawi-tawi, menambah panjang daftar pejabat kota di Filipina yang tewas dalam beberapa hari terakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir The Philippine Star kemarin, wakil wali kota itu menjadi pejabat daerah kelima yang dibunuh dalam 10 hari terakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Serangan pada Rabu itu juga membuat jumlah wali kota dan wakil wali kota yang tewas menjadi 16 orang setelah Duterte melancarkan gerakan antinarkotik sejak menjabat presiden pada 2016.
"Kami sedang menyelidiki motif pembunuhan tersebut," kata Allan Nazaro, Kepala Kepolisian Kota Zamboanga, seperti dilansir Reuters. "Kami menduga motifnya politik dan bukan narkoba."
Pernyataan Nazaro penting karena satu dari enam pejabat yang tewas masuk dalam daftar bandar narkoba yang dirilis Presiden Rodrigo Duterte.
Pada 2 Juli lalu, Wali Kota Tanauan di Batangas, Antonio Halili, terkena tembakan peluru di dada saat menghadiri upacara penaikan bendera. Duterte memasukkannya ke daftar para pemimpin daerah yang harus diawasi atas dugaan terlibat narkoba.
Sehari kemudian, sejumlah pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor membunuh Wali Kota General Tinio, Ferdinand Bote. Polisi mengatakan Bote tidak terlibat dalam perdagangan obat-obatan terlarang.
Sedangkan Michael Magallanes, pejabat di Santa Catalina; dan Alexander Lubigan, Wali Kota Trece Martires, dibunuh pada Sabtu pekan lalu. REUTERS | THE PHIL STAR | SITA PLANASARI AQUADINI
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo