Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Dampak Negatif Menggunakan Bensin Basi dan Campuran Aditif

Banyak pemilik motor atau mobil jarang menggunakan kendaraanya sehingga bensin yang terlalu lama tersimpan dalam tangki

28 Juni 2019 | 07.13 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Andreas Schaefer peneliti bahan bakar Shell. TEMPO/Eko Ari Wibowo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak pemilik motor atau mobil jarang menggunakan kendaraanya sehingga bensin yang terlalu lama tersimpan dalam tangki. Peneliti Bahan Bakar dari Shell Andreas Schaefer menyebut bakan bakar berada di tangki kendaraan paling lama 3-4 bulan.

Baca Juga: Kata Pakar Shell Soal Mitos Sering Ganti Jenis BBM Merusak Mesin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia tidak menyarankan bahan bakar yang terlalu lama di kendaraan digunakan. "Dikhawatirkan elemen yang terkandung di bahan bakar telah berubah sehingga bisa mempengaruhi performa dari mesin kendaraan," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Schaefer juga menyebut zat aditif yang dikandung dalam bahan bakar juga sudah tidak optimal. Sehingga, konsumen tidak akan mendapatkan keuntungan dari teknologi yang dikandung dalam bahan bakar tersebut.

Selain itu, ia juga menyarankan tidak melakukan penambahan zat aditif ke dalam suatu jenis bahan bakar. Menurutnya, penambahan zat-zat lain ke dalam bahan bakar memerlukan pendampingan dan uji coba secara profesional dan matang.

Ia menambahan zat baru secara mandiri oleh pengguna ke dalam tangki mungkin dapat menimbulkan efek yang tidak bisa diatasi sendiri. Jadi, hal ini sangat tidak direkomendasikan," katanya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus