Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Dan robot pun masuk...

Generasi pertama komputer & perkembangannya sampai generasi robot. semua penemuan dalam dunia komputer berkumpul didalamnya. di jepang, robot-robot didaftar sebagai anggota serikat buruh. (sel)

6 Juni 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TANPA kita sadar, kita sudah main-main dengan komputer. Juga di Indonesia. Di mana-mana terlihat orang menggunakan jam digital. Juga kalkulator. Tidak cuma di toko-toko sampai anak-anak sekolah pun sudah menggunakannya -- biarpun sembunyi-sembunyi. Semuanya itu menggunakan sistem komputer. Dua dekade yang lalu komputer belum lagi meluas. Di saat itu komputer cuma bisa ditemukan di kantor-kantor, sebelumnya malah hanya di laboratorium-laboratorium. Komputer memang mulai dari situ. Generasi pertama komputer ini berawal pada usaha mencari sistem pengolahan data yang efisien. Alat ini dipasang untuk menggantikan manusia -- dengan harapan bisa bekerja lebih cepat, teratur dan tidak kisruh karena lelah. Kenyataannya memang seperti yang direncanakan. Komputer sedikit demi sedikit mendesak manusia dalam segala macam kerja rutin. Juga dengan bentuk yang beraneka ragam, dari mulai menyimpan data -- yang sederhana -- sampai pengolahan data yang bisa menyodorkan kesimpulan. Termasuk dalam generasi pertama ini, komputerisasi di bidang komunikasi. Pelbagai sistem berkembang pesat sekali di abad ke 20 ini. Komputer segera menjawab jalan buntu merumitnya. sistem-sistem itu. Di masa kini, para ahli memperkirakan, alat-alat komunikasi mempunyai kerumitan 100.000 kali lipat dari alat-alat komunikasi dua dekade yang lalu. Jaringan telepon pada perkernbangannya yang terakhir mengenal sistem faiber optik. Sebuah sistem kabel yang menggunakan sejenis kaca pijar dan sinar laser. Sistem ini memungkinkan pengiriman data, termasuk gambar. Puncak dari kemajuan jaringan komunikasi adalah satelit telekomunikasi. Tahun 1983 Amerika Serikat akan mengorbitkan SBS 1 dan Prancis akan mengorbitkan Telecom 1. Salah satu yang luar biasa, satelit-satelit ini diperhitungkan bisa menyelenggarakan kongres-kongres internasional jarak jauh. Peserta-peserta kongres tak perlu berkumpul di suatu tempat. Lewat sarana telekomunikasi ini peserta-peserta kongres bisa berbicara dan mengikuti pembicaraan di negaranya masing-masing. Karena pertemuan semacam ini menghadirkan berbagai kemungkinan lewat berbagai komputer, kongres jenis ini gagahnya disebut "dialog antar komputer". Seorang pengamat, Dueroeq dalam tul isannya The Sky of Another Society menyebutkan, generasi pertama komputer dan perkembangannya ini mengakibatkan meningkatnya kekuatan di badan-badan resmi di pemerintahan. Keadaan semacam ini jelas tak seimbang. Sekelompok kecil orang bisa menggunakan sistem ini untuk berkomunikasi di antara mereka, menguasai berbagai segi kehidupan dan menelanjangi setiap orang. Akibatnya pemerintah memonopoli berbagai pengolahan data. Sementara itu tak ada seorang pun bisa membantah bila data-data komputer disodorkan. Tapi keadaan segera berubah. Yakni ketika industri elektronika memproduksi berbagai komputer sederhana dan memasarkannya. Dan dehgan lahirnya generasi kedua dalam dunia komputer ini, komputer pun tak bisa dimonopoli. Sebab dalam perkembangannya, generasi ini tidak cuma mencatat komputer-komputer yang sederhana. Bukan cuma mesin ketik, jam tangan dan kalkulator. Tercatat pula komputer pengolah data, dengan cara yang seefisien mungkin dan semurah mungkin. Usaha itu berhasil. Dalam waktu dekat akan dipasarkan sebuah komputer pengolah data "mikro". Bahan dasarnya silikon, yang daya kerjanya identik dengan ribuan transistor yang biasa ditemukan dalam komputer biasa. Jenis komputer ini -- yang bisa dibawa ke mana-mana -- di waktu mendatang sebagian direncanakan akanmampu mendengar, berbicara, mengidentifisir suara, bahkan menyimpulkan suatu diskusi. Bidangnya pun tak terbatas. Mulai bidang-bidang profesi manajemen, ilmu dan teknologi, sampai kegunaan sederhana dalam rumah tangga. Dengan demikian generasi kedua komputer membuahkan keseimbangan baru: pertimbangan antara kekuasaan negara dan kekuasaan individu-individu. Tapi perkembangan komputer ternyata tidak berhenti sampai di situ. Generasi ketiga komputer muncul. Bentuknya pun dahsyat. Jauh sebelum perkembangan ini jadi kenyataan, banyak orang sudah membayangkannya. Generasi ketiga itu adalah robot. Semua penemuan dalam dunia komputer berkumpul di sini: di dalamnya terdapat faktor efisiensi, faktor ekonomi, faktor industri dan faktor pemanfaatan berbagai data. Dalam waktu dekat, pengaruh robot ini akan terasa di bidang industri. Diduga akan meletupkan sebuah revolusi industri baru. Robot memang direncanakan menyerbu industri. Robot yang akan muncul menjelang tahun 2000 adalah mesin-mesin pekerja yang akan mengantikan tugas buruh industri. Berdasarkan perhitungan, robot di bidang industri dapat bekerja jauh lebih efisien, lebih rapi dan lebih produktif. Persiapannya sudah dibuat cukup lama. Dalam satu dekade terakhir, dunia -- termasuk dalam percobaan berbagai sistem komputer --telah dibuat kurang lebih 10.000 robot. Tapi 10 tahun mendatang, populasi robot di dunia akan naik luar biasa. Di tahun 1990 satu juta robot akan mulai bertugas. Seperti dalam cerita rekaan atau khayal ilmiah, robot-robot ini memang mengerikan untuk dibayangkan. Bekerja sendiri tanpa bantuan manusia, dan terus menerus. Juga bisa lebih pandai. Bisakah robot mendesak manusia? Gejala ke situ agaknya mulai nampak. Industri yang jadi agen utama munculnya robot memang tak punya pilihan lain dari berpihak pada mesin-mesin "hidup" itu. Meningkatnya biaya produksi dari sektor buruh membuat para industriawan terpaksa mencari jalan baru. Jawabannya: memang robot. Umpamanya industri mobil. Sebuah industri mobil yang mencobakan robot di beberapa sektor produksinya bisa mencatat pengiritan sekitar 15% dalam biaya produksinya. Di masa mendatang, dengan menempatkan robot lebih banyak lagi, diperkirakan pengiritan bisa sampai 50%. Jepang yang merajai dunia produksi mobil, sudah menggunakan tenaga robot. Dalam masa percobaan ini, Jepang tercatat memiliki 50% robot yang ada di dunia, disusul Swedia, 10%. DI dekat Tokyo, sebuah laboatorium seharga US$ 40 juta sudah mulai melahirkan robot. 350 buah per bulan. Laboratorium ini bekerja siang malam, mempekerjakan 30 robot 24 jam per hari, dan beberapa hali dan penyelidik -- yang tentunya bekerja cuma 8 jam sehari. Di atas kertas, robot sudah siap menjalankan sebuah industri mobil tanpa bantuan buruh satu pun. Goeran Lundstroem, seorang ahli komputer Swedia, membagi tiga kelompok robot yang sudah siap diproduksi. Pertama, robot yang mempunyai kemampuan menjalankan beberapa mesin sederhana -- seperti ban berjalan. Kedua, "robot proses" yang mampu bekerja lebih rumit, misalnya mengelas dan memasang mur pada baut. Dan yang ketiga -- yang luar biasa --robot-robot yang dilengkapi dengan sensur-sensur komputer dan kamera-kamera televisi. Robot yang terakhir ini diperhitungkan bisa menyelesaikan seluruh bagian mobil tanpa bantuan seorang manusia pun. Setelah manusia didesak di bengkel dan ruang kerja kasar, orang tentunya menduga manusia akan naik ke bagian pengawasan, bekerja di balik peralatan yang mengontrol dan menjalankan robot-robot itu. Ternyata tidak seluruhnya benar. Robot ternyata juga dipersiapkan untuk memasuki bidangmanajemen pertengahan. Kini, di Jepang sudah dipersiapkan sejumlah robot yang dilengkapi komputer yang dapat menjalankan sejumlah peralatan, mengontrol robot-robot lainnya bekerja. Seorang ahli komputer Jepang, Fujitsu Fanu, menyebutkan robot yang terakhir ini sebagai kemajuan paling besar, puncak dari usaha efisiensi. Ahli ini berpendapat, komputer ditemukan untuk mengatasi kecerobohan karena kebosanan dalam mengolah data-data. Kini, pekerja pun bisa bosan menghadapi komputer dan data-data yang diolahnya. Robot bisa dipastikan tak akan bosan menghadapi komputer. TAK aneh kalau pekerja -- industri was-was melihat perkembangan penyelidikan di bidang perobotan. Merekalah yang pertama-tama kena serangan. Industri-industri di Eropa dan Amerika nampaknya takut-takut mengambil langkah ke arah revolusi industri baru ini. Diancam serikat buruh, industrialiawan di kedua benua ini tak berani mengambil keputusan. Tapi buruh-buruh di Jepang -- negara yang bakal jadi pusat robot pertama di dunia -- nampaknya bersikap tenang. "Kami memperlakukan robot sebagai kawan-kawan sejawat," kata Ichiro Shioi, seorang pemimpin serikat buruh industri mobil, "agar kontinuitas produksi terjaga," katanya lagi. Pemimpin buruh itu ternyata tidak cuma omong besar. Di laboratorium pembuatan robot di lereng Gunung Fuji, robot-robot yang dipekerjakan didaftar sebagai anggota serikat buruh, dan bahkan menerima bayaran. Untuk apa pembayaran itu tak dijelaskan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus