Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

Dari Mana Dana Kampanye PSI?

Benarkah ada bantuan dana kampanye PSI dari konglomerat?

31 Desember 2023 | 00.00 WIB

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep (ketiga kanan) menyampaikan orasi politik pada puncak perayaan HUT ke-9 PSI di Stadion Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, 9 Desember 2023. Antara/Makna Zaezar
Perbesar
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep (ketiga kanan) menyampaikan orasi politik pada puncak perayaan HUT ke-9 PSI di Stadion Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, 9 Desember 2023. Antara/Makna Zaezar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

LOBI-LOBI dilancarkan Guntur Romli saat bertemu dengan sejumlah konglomerat di kawasan Jakarta Pusat, awal 2019. Saat itu Guntur masih menjadi kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sekaligus calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Pertemuan yang digagas Ketua Dewan Pembina PSI Jeffrie Geovanie itu bertujuan menghimpun dana kampanye menjelang Pemilihan Umum 2019.

Guntur bercerita, ia berjualan program-program PSI agar para pengusaha mau menggelontorkan duit kampanye. Misalnya melawan radikalisme dan intoleransi. Ia juga memasarkan aset bangunan dan tanah milik Jeffrie kepada sejumlah pebisnis itu. “Hasilnya untuk partai,” kata Guntur menceritakan pertemuan itu kepada Tempo, 15 Desember 2023.

Menurut dia, pertemuan tersebut juga dihadiri Grace Natalie, kala itu Ketua Umum PSI, dan Dini Shanti Purwono, kader PSI yang kini menjadi staf khusus Presiden Joko Widodo. Adapun Jeffrie tak hadir. Ketika itu PSI, yang berdiri pada November 2014, bersiap mengikuti pemilu pertamanya. Guntur berkata, para saudagar yang ditemuinya menyatakan siap membantu PSI.

Guntur berulang kali mengikuti pertemuan dengan para pengusaha. Para calon donor berasal dari berbagai kalangan, dari pengusaha menengah hingga pengusaha kelas kakap. Namun ia tak mengetahui jumlah duit yang dikucurkan kalangan pengusaha. Urusan duit dipegang langsung oleh Jeffrie, yang juga pebisnis.

Pertemuan dengan kalangan juragan hanya diikuti oleh calon legislator khusus alias calegsus PSI. Guntur bercerita, para caleg yang dianggap potensial terpilih itu mendapat dana kampanye dari PSI. Jumlah dananya bisa sampai belasan miliar rupiah dan berasal dari para pengusaha. Paling besar, ujar Guntur, dari PT Djarum. “Yang didanai Djarum itu 19 calegsus, termasuk saya.”

PT Djarum dimiliki keluarga Hartono. Perusahaan rokok ini juga mengelola sejumlah unit bisnis, dari Bank Central Asia hingga pusat belanja Grand Indonesia. Majalah Forbes Indonesia memperkirakan, hingga 6 Desember 2023, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono memiliki kekayaan US$ 48 miliar, setara dengan Rp 740,84 triliun, paling tajir di negeri ini.

Sejumlah politikus PSI dan kolega Jeffrie kompak menyebutkan duit dari Djarum datang melalui Martin Hartono, putra kedua Robert Budi Hartono. Tempo menyurati Martin melalui Corporate Communication Manager PT Djarum Budi Darmawan. Hingga 29 Desember 2023, Budi belum mendapat tanggapan dari Martin. “Saya dengar sedang cuti,” ucapnya. 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Dana Spesial Calon Khusus"

Hussein Abri

Bergabung dengan Tempo sejak April 2014, lulusan Universitas Pasundan, Bandung, ini banyak meliput isu politik dan keamanan. Reportasenya ke kamp pengungsian dan tahanan ISIS di Irak dan Suriah pada 2019 dimuat sebagai laporan utama majalah Tempo bertajuk Para Pengejar Mimpi ISIS.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus