Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
LOBI-LOBI dilancarkan Guntur Romli saat bertemu dengan sejumlah konglomerat di kawasan Jakarta Pusat, awal 2019. Saat itu Guntur masih menjadi kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sekaligus calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Pertemuan yang digagas Ketua Dewan Pembina PSI Jeffrie Geovanie itu bertujuan menghimpun dana kampanye menjelang Pemilihan Umum 2019.
Guntur bercerita, ia berjualan program-program PSI agar para pengusaha mau menggelontorkan duit kampanye. Misalnya melawan radikalisme dan intoleransi. Ia juga memasarkan aset bangunan dan tanah milik Jeffrie kepada sejumlah pebisnis itu. “Hasilnya untuk partai,” kata Guntur menceritakan pertemuan itu kepada Tempo, 15 Desember 2023.
Menurut dia, pertemuan tersebut juga dihadiri Grace Natalie, kala itu Ketua Umum PSI, dan Dini Shanti Purwono, kader PSI yang kini menjadi staf khusus Presiden Joko Widodo. Adapun Jeffrie tak hadir. Ketika itu PSI, yang berdiri pada November 2014, bersiap mengikuti pemilu pertamanya. Guntur berkata, para saudagar yang ditemuinya menyatakan siap membantu PSI.
Guntur berulang kali mengikuti pertemuan dengan para pengusaha. Para calon donor berasal dari berbagai kalangan, dari pengusaha menengah hingga pengusaha kelas kakap. Namun ia tak mengetahui jumlah duit yang dikucurkan kalangan pengusaha. Urusan duit dipegang langsung oleh Jeffrie, yang juga pebisnis.
Pertemuan dengan kalangan juragan hanya diikuti oleh calon legislator khusus alias calegsus PSI. Guntur bercerita, para caleg yang dianggap potensial terpilih itu mendapat dana kampanye dari PSI. Jumlah dananya bisa sampai belasan miliar rupiah dan berasal dari para pengusaha. Paling besar, ujar Guntur, dari PT Djarum. “Yang didanai Djarum itu 19 calegsus, termasuk saya.”
PT Djarum dimiliki keluarga Hartono. Perusahaan rokok ini juga mengelola sejumlah unit bisnis, dari Bank Central Asia hingga pusat belanja Grand Indonesia. Majalah Forbes Indonesia memperkirakan, hingga 6 Desember 2023, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono memiliki kekayaan US$ 48 miliar, setara dengan Rp 740,84 triliun, paling tajir di negeri ini.
Sejumlah politikus PSI dan kolega Jeffrie kompak menyebutkan duit dari Djarum datang melalui Martin Hartono, putra kedua Robert Budi Hartono. Tempo menyurati Martin melalui Corporate Communication Manager PT Djarum Budi Darmawan. Hingga 29 Desember 2023, Budi belum mendapat tanggapan dari Martin. “Saya dengar sedang cuti,” ucapnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Dana Spesial Calon Khusus"