Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Jerawat merupakan istilah umum untuk banyak jenis masalah kulit. Padahal masing-masing memiliki jenis yang berbeda sehingga penanganannya pun tak sama.
Melissa Kanchanapoomi Levin, dokter kulit bersertifikat, mengatakan jerawat terjadi ketika ada kelainan pada folikel rambut atau pori-pori dan kelenjar sebaceous atau kelenjar minyak yang menempel pada pori-pori. Kulit yang rentan jerawat biasanya memiliki lebih banyak sebum (minyak), yang menyebabkan sel-sel kulit mati tersumbat di pori-pori.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Campuran sel kulit mati dan sebum terperangkap di dalam pori-pori, menciptakan lingkungan bebas oksigen di mana bakteri alami, yang disebut P. Acnes, yang berada di folikel rambut, berkembang biak dengan sangat cepat, mengakibatkan peradangan," kata dia, seperti dilansir dari Real Simple, Jumat, 5 November 2021. Peradangan ini bisa menimbulkan jerawat yang umum.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Namun, dokter kulit Deanne Mraz Robinson mengatakan peradangan jerawat bisa berupa papula, pustula, kista, dan nodul pada kulit. Ada juga jerawat non-inflamasi, yang dikenal sebagai whiteheads dan blackheads. Simak beberapa jenis jerawat dan cara menanganinya.
1. Whiteheads dan blackheads
"Whiteheads dan blackheads (komedo putih dan komedo hitam) adalah pori-pori yang tersumbat dan merupakan jenis jerawat non-inflamasi, yang berarti tidak menyebabkan pembengkakan," kata Robinson. Perbedaan antara keduanya adalah apakah pori-pori terbuka atau tertutup.
Untuk menghilangkan komedo putih dan komedo hitam, cobalah menggunakan asam salisilat dalam rutinitas perawatan kulit. "Ini berfungsi untuk mengelupas kulit, mengangkat sel-sel kulit mati dan menjaga pori-pori tetap terbuka dan bersih," kata Robinson.
2. Papula
Papula biasanya muncul sebagai benjolan merah atau merah muda yang disebabkan oleh peradangan. "Ketika pori-pori tersumbat oleh sebum, sel-sel kulit mati dan bakteri mendorong lebih dalam ke dalam kulit, menyebabkan kemerahan dan pembengkakan," kata Robinson. "Di permukaan kulit, muncul benjolan kecil berwarna merah yang seringkali keras dan nyeri saat disentuh."
Selain asam salisilat, benzoil peroksida juga dapat membantu mengurangi pembengkakan dan membunuh bakteri di dalam kulit. "Ini bisa mengantarkan oksigen ke pori-pori, di mana P. acnes, bakteri yang secara alami berada di pori-pori, hidup," ujar Levin.
3. Pustula
"Lesi jerawat ini sangat mirip papula, namun mengandung nanah, sehingga akan terlihat pusat berwarna kuning di sekitar kepala lesi," kata Robinson.
Jerawat ini sangat menggoda untuk keluarkan, tetapi Levin mengatakan itu adalah pilihan terakhir. "Tahan keinginan untuk mencungkil karena itu akan memperburuk dan menyebabkan hiperpigmentasi pasca-inflamasi yang membuat bekasnya bertahan selama berbulan-bulan," katanya.
Perawatan untuk pustula sama dengan papula, tetapi dengan frekuensi yang lebih banyak. Coba gunakan exfoliant kimia dan retinol sekali hingga dua kali seminggu pada kulit.
4. Nodul dan kista
Menurut American Academy of Dermatology, noda jerawat yang meradang ini menembus jauh ke dalam kulit dan sering menyebabkan jaringan parut permanen. Jika perawatan untuk papula dan pustula tidak efektif, maka dokter kulit mungkin akan meresepkan obat oral untuk mengatasi jenis jerawat ini.
Levin mengatakan untuk mengatasi jerawat ini dapat dengan suntikan kortikosteroid yang mengurangi peradangan untuk mengurangi ukuran dan rasa sakit, dan ekstraksi, untuk menghilangkan kista yang mengakar atau jerawat yang meradang.
Selain perawatan ini, kedua dokter kulit mengatakan perubahan gaya hidup juga dapat membantu memperbaiki peradangan jerawat. “Data dan penelitian saat ini menyatakan bahwa diet yang memiliki indeks glikemik tinggi (meningkatkan kadar gula darah) dapat meningkatkan risiko jerawat, begitu juga dengan produk susu karena hormon yang diberikan pada sapi,” kata Levin.
Mengelola stres juga penting. "Ketika kita stres, kadar kortisol kita melonjak dan menyebabkan respons peradangan, yang memicu peradangan jenis jerawat," kata Robinson.
Baca juga: Jerawat Tiba-tiba Muncul di Tubuh, Ini Penyebabnya dan Cara Mengatasinya
elalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.