Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Dharamsala, Miniatur Tibet

Pusat spiritual dan perjuangan politik Dalai Lama.

11 Maret 2001 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KAKI pegunungan yang mencakar langit. Lembah bersalju pada ketinggian 5.200 meter dari permukaan laut. Di situlah Dharamsala berdiri, kota kecil yang eksotis, di tengah perkebunan teh.Dalam beberapa tahun terakhir, Dharamsala menjadi tempat tujuan wisata yang populer bagi para turis asing yang ingin menikmati budaya dan kehidupan Tibet tanpa berisiko dicegat tentara Cina serta ditanya tentang tanda pengenal saat menikmati santapan di restoran. Terletak di Lembah Kangra, Negara Bagian Himachal Pradesh, wilayah utara India, Dharamsala dibangun mirip Lasha, ibu kota Tibet, yang dikuasai Cina. Kota itu kini juga menjadi pusat pemerintahan Tibet di pengasingan serta ?takhta? Dalai Lama. Dia juga kini dikenal sebagai Tibet Maya atau Lhasa Kecil. Dia adalah pusat spiritual penganut agama Buddha, arena festival, sekaligus pusat perjuangan politik Tibet di luar negeri. Dharamsala menyimpan kekhusukan beribadah, kehidupan biksu, dan universitas Buddha. Namun, tak ketinggalan pula ia menerakan ?jejak globalisasi?: restoran piza dan spagheti di antara warung-warung makanan khas Tibet, thukpa (semacam mi kuah) dan momo (pangsit isi daging). Keseluruhan Dharamsala terletak di lingkar luar Pegunungan Himalaya. Adalah Jawaharlal Nehru, perdana menteri pertama India, yang memilih Dharamsala sebagai tempat bagi pengungsi Tibet, pada 1960. Pada saat memutuskan, Nehru tidak mengira bahwa Dharamsala memiliki akar kebudayaan Buddha, sekitar 2.700 tahun silam. Lembah Kangra menyimpan peninggalan purbakala dari abad ke-7. Dharamsala sendiri pernah menjadi kawasan permukiman ramai pada masa kolonial Inggris sejak 1849. Kondisi alam yang indah membuat Dharamsala menjadi tempat tetirah favorit orang-orang Inggris di British-India (nama India ketika menjadi koloni Inggris). Tapi, Dharamsala berubah menjadi kota hantu, sepi dan tak berpenghuni, setelah gempa bumi dahsyat yang menghancurkan seisi kota pada 1905. Sejak Dalai Lama meninggalkan Tibet dan menjadi pengungsi politik pada 1959, kini 80 ribu orang Tibet tinggal di Dharamsala. Semua praktek religius Buddha di Lhasa dilakukan di Dharamsala. Dharamsala memang dibangun menjadi seperti Lhasa yang asli. Kuil Namgyal, yang didirikan oleh Dalai Lama ke-3 pada abad ke-16, ?dipindahkan? ke Dharamsala dan berfungsi sebagai pusat kerohanian Buddha sekaligus istana Dalai Lama, seperti halnya di Lhasa. Kuil Namgyal yang baru ini juga menjadi pusat pendidikan biksu-biksu muda. Hanya, bedanya, suasana Dharamsala lebih damai dan tidak tertekan. Setiap hari penduduk setempat dan para turis bisa melihat mereka bermain bulu tangkis. Bahkan kuil itu juga memiliki kafe, toko buku, dan wisma penginapan. Ada satu lagi harta berharga dari Lhasa yang dipindahkan ke Dharamsala: Tsuglag Khang atau Vihara Agung. Tempat ibadah yang terletak di sebelah rumah tinggal Dalai Lama itu memiliki atribut persis dengan katedral yang di Lhasa. Bahkan gambar-gambar yang semula ada di vihara Lhasa dipindahkan dengan diam-diam ke Dharamsala. Pada 1992, Tsuglag Khang memiliki bangunan baru untuk tempat sembahyang. Tak hanya pusat kegiatan keagamaan, dia juga menjadi arena pesta-pesta rakyat. Dan masih ada beberapa tempat pusat pengembangan ajaran Buddha Tibet yang tersebar di Dharamsala, termasuk Institut Dialektika Buddha, sebuah perguruan yang memberi peluang untuk memperdebatkan ajaran Buddha.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus