Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KRISIS moneter 1997 mengubah peta perbankan nasional. Gara-gara petaka itu, puluhan bank masuk rawat inap Badan Penyehatan Perbankan Nasional. Tak sedikit yang akhirnya dilikuidasi. Dibanderol dengan harga miring, bank yang masuk rawat inap itu tak pelak jadi buruan para pemodal asing. Hanya selang lima tahun, bank-bank itu pun jatuh di bawah cengkeraman asing. Ada yang kinerjanya kian kinclong, tapi ada juga yang malah melempem. Apa pun, pangsa pasar bank asing plus bank nasional yang kini dikuasai asing melonjak, dari 11 persen pada 1999 menjadi di atas 65 persen pada tahun ini.
Temasek Holdings
Perusahaan investasi Singapura ini menancapkan kuku di Bank Danamon sejak 2003, melalui Asia Financial Indonesia Pte. Ltd. Konsorsium ini dimiliki Asia Financial Holdings (85 persen) dan Deutsche Bank (15 persen). Saham Asia Financial Holdings seluruhnya dimiliki oleh Temasek. Per 30 Juni 2009, Asia Financial Indonesia menguasai 67,76 persen saham Danamon.
BANK DANAMON
(Rp triliun)
Dana Pihak Ketiga | Aset | Kredit | |||
Des 04 | 40,376 | Des 04 | 58,371 | Des 04 | 29,217 |
Des 05 | 44,417 | Des 05 | 66,820 | Des 05 | 35,896 |
Des 06 | 54,378 | Des 06 | 79,708 | Des 06 | 41,06 |
Des 07 | 58,047 | Des 07 | 86,684 | Des 07 | 51,11 |
Des 08 | 74,49 | Des 08 | 104,84 | Des 08 | 64,38 |
Mei 09 | 70,48 | Mei 09 | 99,838 | Mei 09 | 58,85 |
Rasio kecukupan modal | |
Jun 08 | Jun 09 |
17,4% | 22,6% |
  | 1H 08 | 1H 09 | 1Q 09 | 2Q 09 |
Return on asset (ROA) % | 2,5 | 1,7 | 1,5 | 1,9 |
Return on equity (ROE) % | 22,1 | 13,7 | 14,4 | 13,1 |
Net interest margin (NIM) % | 11,4 | 10,7 | 10,0 | 11,5 |
Laba setelah pajak (Rp miliar) | 1.158 | 870 | 393 | 477 |
Malayan Banking Berhad (Maybank)
Didirikan Khoo Teck Puat, pengusaha Singapura kelahiran Malaysia, pada 1960, Maybank merupakan bank terbesar di Malaysia. Kapitalisasi pasarnya pada April lalu RM 30 miliar (Rp 84,94 triliun) atau nomor dua di lantai Bursa Malaysia. Melalui anak usahanya, Maybank Offshore Corporate Services (Labuan) Sdn. Bhd. (MOCS), Maybank mengambil alih 100 persen saham Sorak Financial Holdings Pte. Ltd.-pemilik 55,51 persen saham Bank Internasional Indonesia-pada September 2008. Satu bulan kemudian, Maybank Offshore merampungkan penawaran tender untuk sisa saham BII. Per Maret lalu, saham BII dikuasai Sorak Financial 54,33 persen dan Maybank Offshore 43,19 persen.
BANK INTERNASIONAL INDONESIA
(Rp triliun)
Dana Pihak Ketiga | Aset | Kredit | |||
Des 04 | 29,5 | Des 04 | 35,787 | Des 04 | 12,86 |
Des 05 | 36,74 | Des 05 | 47,311 | Des 05 | 20,32 |
Des 06 | 37,03 | Des 06 | 48,316 | Des 06 | 21,19 |
Des 07 | 37,06 | Des 07 | 50,941 | Des 07 | 28,19 |
Des 08 | 43,71 | Des 08 | 54,068 | Des 08 | 34,75 |
Mei 09 | 42,6 | Mei 09 | 52,474 | Mei 09 | 32,10 |
  | Maret 2008 | Maret 2009 |
Rasio kecukupan modal | 20,42% | 20,69% |
Return on asset (ROA) | 2,24 % | 0,12 % |
Return on equity (ROE) | 15,30 % | 0,30 % |
Net interest margin (NIM) | 5,27 % | 5,46 % |
Laba setelah pajak (Rp miliar) | 197,85 | 4,22 |
Khazanah Nasional Berhad
Perusahaan investasi pelat merah asal Malaysia ini menguasai 64 persen saham Bank Niaga, secara tidak langsung, melalui Bumiputra-Commerce Holdings Berhad sejak November 2002. Pada Agustus 2007, saham tersebut dialihkan ke CIMB Group Sdn. Bhd., perusahaan yang 100 persen dimiliki BCHB-perusahaan nomor enam terbesar di Bursa Malaysia dengan kapitalisasi pasar Rp 61,47 triliun. Khazanah juga memiliki 93 persen saham Bank Lippo, melalui Santubong Investments BV dan Greatville Pte. Ltd.
Berubah nama menjadi CIMB Niaga, bank ini bermerger dengan Bank Lippo, dan disetujui Bank Indonesia pada November 2008. Aset CIMB Group kini terbesar kedua di industri penyedia jasa keuangan Malaysia dan nomor lima di Asia Tenggara. Per 31 Maret lalu, saham CIMB Niaga dikuasai CIMB Group Sdn. Bhd. Malaysia 77,24 persen dan Santubong Ventures Sdn. Bhd. 16,64 persen
CIMB NIAGA (Rp triliun)
Hingga Juli 2008, masih bernama Bank Niaga
Dana Pihak Ketiga | Aset | Kredit | |||
Des 04 | 24,74 | Des 04 | 30,82 | Des 04 | 21,32 |
Des 05 | 34,39 | Des 05 | 41,36 | Des 05 | 29,36 |
Des 06 | 39,15 | Des 06 | 46,46 | Des 06 | 33,20 |
Des 07 | 45,10 | Des 07 | 54,73 | Des 07 | 41,84 |
Des 08 | 84,1 | Des 08 | 103,2 | Des 08 | 73,8 |
Mei 09 | 81,62 | Mei 09 | 101,35 | Mei 09 | 71,06 |
  | Maret 2008 | Maret 2009 |
Rasio kecukupan modal | 18,62% | 16,61% |
Return on asset (ROA) | 1,88 % | 1,44 % |
Return on equity (ROE) | 10,94% | 10,90% |
Net interest margin (NIM) | 5,36 % | 5,89% |
Laba setelah pajak (Rp miliar) | 323,6 | 262,6 |
OCBC Bank
Melalui serangkaian akuisisi sejak 2004, bank tertua di Singapura ini-dengan jaringan dan perusahaan afiliasi di 15 negara-menggenggam 74,73 persen saham Bank NISP Tbk. pada akhir 2008. Bank tertua keempat di Indonesia yang didirikan di Bandung pada 1941 dengan nama NV Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank ini pun berubah nama menjadi OCBC NISP.
OCBC NISP (Rp triliun) Peringkat 10 Bank Berdasarkan Aset per Mei 2008 Peringkat 10 Bank Berdasarkan Aset per Mei 2009 Dana Pihak Ketiga Aset Kredit Maret 08 20,72 Maret 08 27,58 Maret 08 18,92 Maret 09 27,46 Maret 09 35,51 Maret 09 19,51   Maret 2008 Maret 2009 Rasio kecukupan modal 18,51% 18,58% Return on asset (ROA) 1,10 % 1,17 % Return on equity (ROE) 6,51% 8,18% Net interest margin (NIM) 4,99 % 5,04% Laba setelah pajak (Rp miliar) 54,25 73,22
(Rp triliun)Bank Mandiri 274,97
(13,94%)Bank BCA 219,72
(11,14%)BRI 205,19
(10,4%)BNI 165,27
(8,38%)Danamon* 93,64
(4,72%)Niaga* 56,14
(2,85%)Panin* 52,46
(2,66%)BII* 51,02
(2,59%)Citibank* 43,82
(2,22%)Permata* 40,81
(2,07%)Total 1.202,43
(60,96%)
(Rp triliun)Bank Mandiri 329,87
(14,28%)BRI 252,84
(10,95%)Bank BCA 248,97
(10,78%)BNI 196,59
(8,51%)CIMB Niaga* 101,35
(4,39%)Danamon* 99,84
(4,32%)Panin* 67,34
(2,92%)BII* 52,47
(2,27%)Permata* 52,32
(2,27%)Citibank* 50,73
(2,2%)Total 1.452,33
(62,88%)
*Bank asing atau dikuasai asing
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo