WIWIN, 26, wanita hitam manis kelahiran Desa Bantarsari,
Cirebon, kini di persimpangan jalan. Ia harus memilil seorang
suami dari dua lelaki. "Kedua orang itu saya cintai," kata
Wiwin.
Pokok masalah, karena Wiwin mudah jatuh cinta. Pada tahun 1976
ia memadu kasih dengan Steven Ormerod, 33, orang Inggris yang
menetap di Australia. Keduanya sempat membeli rumah di Pantai
Pananjung, Pangandaran. Tetapi Steven tak ingin menetap lama
di Jawa, ia berniat membawa Wiwin ke negeri kangguru. Wiwin
setuju, tetapi perlu pulang kampung mempersiapkan segala
sesuatu.
Wiwin tidak sekadar pulang, tetapi pergi ke Desa Ciledug Tengah,
tak jauh dari Desa Bantarsari. Di sini, seorang pemuda bernama
Ono Sungkono, 29, sudah menanti.
Rupanya, Wiwin dan Ono juga saling jatuh hati. Ketika Wiwin
minta izin ke Australia "mencari pengalaman hidup," Ono melepas
dengan bangga.
Di Australia, Wiwin dan Steven hidup bersama, tanpa nikah.
Steven bekerja sebagai koki kepala di sebuah perusahaan
pertambangan di Queensland. Wiwin bekerja sebagai kasir sebuah
bar di kota yang sama. Rukun. Tapi, sementara itu, Wiwin dan
Ono terus saling berkirim surat.
Tahun 1980, setelah tiga setengah tahun di Australia, Wiwin
pulang sendiri menjenguk keluarganya. Dan Ono pun muncul.
Lantas? "Kami menikah di Desa Bandengan, Kecamatan Astanajapura.
Wiwin istri saya yang sah," ujar Ono, lulusan STM. Pasangan ini
tampak bahagia, rukun, tenteram.
Oktober yang lalu, Steven muncul. Ketika bule ini tahu ada
lelaki lain di samping Wiwin, ia melapor ke polisi: istrinya
dirampas orang. Seorang polisi dari Kotabes 86 Bandung akhirya
menciduk Ono. "Saya dituduh melarikan istri orang, bagaimana
mungkin," ujar Ono ternganga. Syukur, ia punya surat nikah.
Steven mengajukan alasan. "Jika dua orang saling menyayangi dan
dapat hidup bersama tiga tahun lebih, tak perlu surat kawin,"
katanya mengenai surat nikah itu.
Penyelesaiannya, "saya relakan Steven membawa Wiwin ke rumahnya
di Pangandaran, sampai akhir Desember. Kalau batas waktu itu
lewat, Wiwin tak dikembalikan, Steven akan saya tuntut ke
pengadilan," ujar Ono tegas. Wiwin dan Steven setuju. "Keduanya
saya cintai, saya bingung . . ." ujar Wiwin kepada TEMPO. Tak
tahu apa yang akan terjadi setelah Desember ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini