Dicari: Caleg Jujur

Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Survei "Peta Politik Indonesia" yang digelar Tempo dan LSI mengungkapkan bagaimana pemilik hak suara dalam pemilu legislatif bulan depan bakal menentukan pilihan. Kualitas calon legislator dikedepankan, asal partai sedikit dikecualikan. Calon yang jujur amat dicari. Namun, siapakah dia? Survei ini menemukan, dalam pemilu kali ini sekali lagi pemilih seperti membeli kucing dalam karung. Berikut ini hasil survei yang digelar pada 28 Februari hingga 10 Maret 2014 itu.

PROFIL PEMILIH

Hampir 80 persen pemilih mengaku pasti mencoblos dan 15 persen menyatakan mungkin memilih. Golput hanya 1,4 persen. Bandingkan dengan suara golput pada 2009 yang mencapai 39 persen.

1,4% Tidak ikut memilih

15% Mungkin ikut memilih

0,9% Tidak jawab

79,6% Pasti ikut memilih

2,8% Tidaktahu

Pemilih DKI Jakarta paling bergairah...

A : 70,5%

B : 88,9%

C : 86,4%

D : 86,1%

E : 76,4%

F : 80,5%

G : 83,3%

H : 62,9%

Untuk pertama kalinya, golput bisa kalah...

1971: 6,64%

1977: 8,40%

1982: 8,53%

1987: 8,39%

1992: 9,09%

1997: 9,42%

1999: 10,21%

2004: 23,34%

2009: 39,1%

2014: ?Sumber: Pusat Studi dan Kawasan UGM

Calon Idaman

Siapa yang dipilih? Dalam pemilu kali ini jujur adalah nomor satu, dekat dengan masyarakat itu wajib, antikorupsi masuk lima besar.

Dekat dengan masyarakat

Berpengalaman

Menentang korupsi

Taat beragama

Lainnya

Kejujuran

Terbanyak dipilih oleh pemilih:
A. Usia < 21 tahun(45,2%)
B. Pendidikan SLTP (44,9%)
C. Pendapatan < Rp 600 ribu> (44,2%)
D. Buruh kasar (44,7%)
F. Jawa Tengah/Yogyakarta (58,3%)
G. Perkotaan (43,2%)

Namun... pada pemilu kali ini hanya 1,2 persen pemilih yang mengaku tahu semua kandidat.

Namun... dalam pemilu kali ini jumlah pemilih yang tahu atau kenal semua caleg dari partai selain pilihannya hanya 0,5 persen.

DIBENCI: KENAIKAN HARGA

Dalam pemilu kali ini... masalah yang mendesak untuk diperhatikan para caleg adalah kenaikan harga dan dampaknya.

Pengangguran dan terjadinya ancaman PHK

Korupsi

Pendapatan yang rendah

Kemudahan mendapatkan pendidikan

Kenaikan harga-harga atau inflasi

Terbanyak dipilih oleh pemilih:

Usia 41-55 tahun (28,7%)

Pendidikan SD (32,6%)