Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat atau RSUP Persahabatan dr. Rita Rogayah mengumumkan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di ruang isolasi per hari ini. RS rujukan Covid-19 itu dikabarkan sudah overload karena tiap hari menangani 50-70 pasien Covid-19 dengan gejala berat.
Menurut Rita, secara keseluruhan, saat ini ada 139 pasien menempati ruang perawatan dengan 186 tempat tidur tersedia.
“54 orang pasien positif Covid-19, 74 orang pasien suspek, dan 11 orang pasien bukan Covid-19,” ujar Rita dalam keterangannya kepada media, Kamis, 13 Agustus 2020.
Baca: Rumah Sakit Rujukan Overload, Pemerintah Diminta Serius Tekan Penularan Covid-19
Data mengenai jumlah pasien rawat inap RSUP Persahabatan pada bulan Maret sampai Juli 2020 menunjukkan bahwa bulan Juni mencatatkan jumlah pasien tertinggi, yaitu 431 orang, dan bulan Juli 389 pasien.
Pada bulan Mei, jumlah pasien Covid-19 mencapai 366 pasien. Pada bulan April, RS rujukan Covid-19 itu merawat 328 pasien dan Maret 125 pasien.
Sebelumnya, Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan dr. Erlina Burhan mengatakan bahwa jumlah pasien Covid-19 yang terus meningkat telah melebihi daya tampung RSUP Persahabatan pada masa PSBB Transisi ini. Dikabarkan, RSUP Persahabatan sampai kewalahan karena jumlah pasien yang terus meningkat dan kapasitas yang tak lagi memadai.
Berdasarkan data kumulatif RSUP Persahabatan sejak Maret hingga 13 Agustus 2020, jumlah pasien rawat tercatat mencapai 1.665 orang.
Sebanyak 631 orang (38 persen) di antaranya merupakan pasien positif Covid-19, 142 orang (8,5 persen) suspek Covid-19, dan 892 orang (53,5 persen) bukan pasien Covid-19. Sedangkan jumlah pasien poli suspek Covid-19 tercatat mencapai 4.294 orang.
Baca juga: Kasus Covid-19 di DKI Meroket, RSUP Persahabatan Sudah Overload
Dari 631 pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSUP Persahabatan, 479 orang pasien (75,9 persen) sembuh atau pulang, sedangkan 152 orang pasien lainnya (24,1 persen) meninggal. Sebanyak 126 orang dari pasien (82,9 persen) yang meninggal dengan komorbid atau penyakit penyerta, dan 26 orang lainnya (17,1 persen) meninggal tanpa komorbid.
ACHMAD HAMUDI ASSEGAF | TD
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini