TERDENGAR anjing menggonggong, disusul teriakan perempuan. Tanpa pikir panjang, Tengku Anasya'i, 24 tahun, berlari keluar rumahnya di Desa Serba, Aceh Timur. Petani tamatan SMA itu kaget bukan kepalang melihat istrinya, Ernilawati, 16 tahun, sedang diseret seekor buaya menuju Sungai Tamiang. Anasya'i memburu. Sekuat tenaga ia mencoba melepaskan sang istri dari gigitan buaya, tapi sia-sia. Menjadi berang, Anasya'i mencabut parang dan membacok binatang buas itu berkali-kali. Sang buaya tersinggung, marah, dan balik menyerang - tapi Anasya'i menyambutnya kembali dengan parang. Tak lama antaranya, pertarungan model Jaka Tingkir itu berakhir. Buaya tumbang, air sungai memerah. Anasya'i buru-buru membopong istri tercinta yang terluka di bagian kaki sampai ke paha. "Untung, belum sempat dibawa ke tempat yang dalam," ujar sang suami kepada TEMPO. Waktu TEMPO menjenguk Ny. Anasya'i di rumah sakit Karang Baru (ia sudah dirawat sejak minggu pertama Februari lalu itu, dan mendapat 50 jahitan), perempuan itu sudah mulai kelihatan segar. "Tengoklah," kata suaminya dengan bangga. "Sedangkan buaya sungguhan saya bikin mampus. Jangan kata kalau yang mengganggu istri saya cuma buaya darat!" Sang istri pun senyum-senyumlah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini