Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta Dhany Sukma menduga, temuan Kartu Tanda Penduduk elektronik atau E-KTP dalam karung untuk membangun kegaduhan menjelang Pemilihan Presiden 2019.
Dhany heran kenapa ribuan E-KTP dalam karung tersebut diletakkan di lokasi yang mudah diakses banyak orang.
Baca : Pengakuan Dinas Dukcapil DKI Soal Temuan E-KTP Dalam Karung
"(Diletakkan) di lapangan yang jauh dari pantauan CCTV misalnya," kata Dhany di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa, 18 Desember 2018.
Dhany berujar, total ada 2.153 keping E-KTP yang disimpan di dalam karung. Dari jumlah itu, 63 E-KTP dipastikan rusak. Hingga saat ini, menurut Dhany, polisi masih mencari asal usul E-KTP dan pelaku yang meletakkannya di sebuah lapangan di kawasan Jakarta Timur.
Menurut dia, ribuan E-KTP itu tak pernah dikirimkan ke kelurahan setempat. Alhasil, warga yang telah merekam datanya saat pertama kali proyek E-KTP berjalan tak kunjung menerima kartu identitas itu. Dinas Dukcapil DKI akhirnya harus mencetak ulang e-KTP setelah warga menunjukkan surat keterangan (suket).
"Kalau ada di kelurahan ngapain kita cetak ulang, itu (e-KTP yang di dalam karung) aja kasih kan," ujar Dhany.
Dhany menambahkan temuan ini merupakan E-KTP yang dicetak massal pada 2011-2013. Waktu itu Kementerian Dalam Negeri baru saja menjalankan megaproyek E-KTP.
Simak juga :
RW di Pondok Kopi Sebut e-KTP Dalam Karung Tak Kedaluwarsa
Adapun Kemendagri menunjuk perusahaan konsorsium guna merampungkan pembuatan e-KTP. Salah satu vendor dalam konsorsium itu bertugas mencetak E-KTP.
Sebelumnya, ribuan E-KTP dalam karung ditemukan di sebuah lapangan di Duren Sawit, Sabtu pagi, 8 Desember 2018. Kartu identitas yang sempat dikumpulkan oleh anak-anak sebagai mainan itu adalah milik warga Kelurahan Pondok Kelapa yang dicetak 2011.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini